Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian kota besar pada Sabtu (14/10) diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat. Suhu udara diprediksi antara 17 sampai 37 derajat Celcius dan kelembapan 40% hingga 100%.
"Terpantau prediksi angin di lapisan permukaan wilayah Indonesia sebagian besar masih bertiup dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan berkisar 5 kilometer hingga 50 kilometer per jam," kata Prakirawan BMKG Cici Sucianingsih dalam penyataan, dikutip Sabtu.
Di Pulau Sumatera, cuaca berawan hingga cerah berawan diprediksi menyelimuti langit Kota Tanjung Pinang, Bengkulu, Pangkal Pinang, Bandar Lampung. Kemudian, asap ada di Jambi dan Palembang. Sedangkan, hujan ringan hingga sedang berpotensi mengguyur daratan di Banda Aceh, Medan. Lalu, hujan petir diprediksi terjadi di Pekanbaru dan Padang.
Di Pulau Jawa, hujan ringan diprediksi turun di Jakarta, Semarang, dan Bandung. Adapun cuaca berawan hingga cerah berpotensi terjadi di Serang, Yogyakarta, dan Surabaya.
Di Kepulauan Sunda Kecil, cuaca berawan diprediksi menyelimuti daerah Denpasar, lalu hujan ringan di Mataram, dan cerah terjadi di Kupang. Di Pulau Kalimantan, hujan ringan berpotensi turun di Tanjung Selor, Samarinda, Banjarmasin. Sedangkan, Palangka Raya diprediksi masih ada asap dan Pontianak cuacanya berkabut.
Pulau Sulawesi, hujan ringan hingga deras mengguyur Palu dan Mamuju. Kemudian, cuaca berawan berpotensi menyelimuti langit Manado, Kendari, dan Makassar.
BMKG juga memprakirakan mayoritas wilayah timur Indonesia diprediksi turun hujan dengan intensitas ringan hingga hujan petir ada di Ternate, Manokwari, dan Ambon. Langit berawan tebal berpotensi menyelimuti Jayapura.
Cici mengatakan peringatan gelombang laut dengan ketinggian 2,5 meter hingga 4 meter di wilayah Samudera Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung. Kemudian, terdapat juga di wilayah Samudera Hindia sebelah selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Barat.
Dia juga meminta untuk mewaspadai wilayah dengan tingkat kemudahan terbakar pada lapisan atas permukaan tanah dengan kategori sangat mudah terbakar di wilayah Sumatera bagian tengah hingga selatan, sebagian besar wilayah Jawa dan Sunda Kecil, sebagian besar wilayah Kalimantan kecuali Kalimantan Utara, dan sebagian besar wilayah Sulawesi serta wilayah Papua Barat.
"Kami imbau kepada seluruh masyarakat yang berada di wilayah-wilayah tersebut untuk menghindari aktivitas yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan," tutur Cici.