close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Petani menunjukkan padi gagal panen akibat kekeringan di Desa Ketapang, Lebak, Banten, Kamis (27/6)./AntaraFoto
icon caption
Petani menunjukkan padi gagal panen akibat kekeringan di Desa Ketapang, Lebak, Banten, Kamis (27/6)./AntaraFoto
Nasional
Kamis, 04 Juli 2019 15:05

BMKG: Kemarau di Banten bisa berdampak pada sektor pertanian

9.843 hektare lahan sawah yang tersebar di kabupaten dan kota Provinsi Banten mengalami kekeringan.
swipe

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Klas 1 Serang memprediksi puncak musim kemarau di Provinsi Banten terjadi pada Agustus 2019. Oleh karena itu, masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap kekeringan yang bisa berdampak pada sektor pertanian dengan sistem tadah hujan. 

Berdasarkan hasil monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) terdapat potensi kekeringan meteorologis (iklim) di sebagian besar Jawa, Bali dan Nusa Tenggara dengan kriteria panjang hingga ekstrim.

"Kami sudah melaporkan kapan musim kemarau mulai dan berakhir. Kami sudah menyampaikan ke BPBD dan Dinas Pertanian serta Pemerintah Daerah Provinsi Banten supaya bisa mendrop air," kata Prakirawan BMKG) Stasiun Meteorologi Klas 1 Serang, Kamis (4/7).

Provinsi Banten telah mengalami HTH lebih dari 31 hari  dan prakiraan curah hujan rendah kurang dari 20 mm dalam 10 hari dengan peluang lebih dari 70%.

"Masyarakat dihimbau menghemat air bersih dan bisa menjaga kondisi fisik kita karena cuaca cukup terik. Tempratur juga cukup tinggi, agar stamina tetap terjaga," katanya.

Sementara 9.843 hektare lahan sawah yang tersebar di kabupaten dan kota Provinsi Banten mengalami kekeringan. Mayoritas merupakan lahan pertanian irigasi tadah hujan. Akibatnya banyak petani yang mengeluh kesulitan air untuk tanaman mereka.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid menuturkan, kondisi terparah yang terdampak kekeringan terletak di Pandeglang. Lahan sawah di Kabupaten Pandeglang yang terdampak kekeringan telah seluas 9.019 hektare.

"Data per 2 Juli kemarin, jumlah total luas lahan sawah di Banten yang terdampak kekeringan sebanyak 9.843 hektare. Kabupaten Pandeglang terluas terkena dampak kekeringan ini dengan total keseluruhan 9.019 hektare, dengan rincian status kekeringan ringan 5.503 hektare,  kekeringan sedang 3.221 hektare dan kekeringan berat seluas 295 hektare,"  kata Kadis Pertanian.

Kabupaten Lebak sebagai daerah terdampak kekeringan kedua dengan luas sawah kekeringan 455 hektare yang status kekeringan ringan. Tangerang juga terdampak kekeringan dengan status ringan yang luas totalnya 97 hektare. Sementara Kabupaten Serang ada 272 hektare lahan sawah yang kering dengan rincian 256 hektare status sedang dan 16 hektare berstatus kekeringan ringan.

Dinas Pertanian Provinsi Banten mengaku sudah mengirimkan bantuan 20 pompa air yang sifatnya mobile untuk diperbantukan kepada petani. 

"Situasi seperti ini kami yakin hanya memengaruhi ketahanan pangan beras sekitar 2% dari pasokan Banten," katanya.
 

img
Khaerul Anwar
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan