close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Sejumlah kapal terdampar ke area pemukiman penduduk akibat gelombang tsunami di desa Sukamanah, Anyer, Banten, Senin (24/12)/ Antara Foto
icon caption
Sejumlah kapal terdampar ke area pemukiman penduduk akibat gelombang tsunami di desa Sukamanah, Anyer, Banten, Senin (24/12)/ Antara Foto
Nasional
Selasa, 25 Desember 2018 23:44

BMKG minta masyarakat jauhi pantai dengan radius hingga 1 KM

BMKG meminta masyarakat untuk menjauhi wilayah pesisir pantai di kawasan Selat Sunda dengan radius 500 meter hingga 1 kilometer (km).
swipe

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk menjauhi wilayah pesisir pantai di kawasan Selat Sunda hingga sejauh 1 kilometer (km). Potensi bahaya disebabkan oleh adanya erupsi vulkanik Gunung Anak Krakatau, cuaca ekstrem, serta adanya gelombang tinggi.

"Masyarakat mohon tidak panik, namun tetap waspada. Mohon menghindari pesisir atau kawasan pantai dengan radius 500 meter hingga 1 km," ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, saat konferensi pers seperti diberitakan TV One, Selasa (25/12).

Cuaca di sekitar Gunung Anak Krakatau Selasa (25/12) malam ini diperkirakan hujan ringan, sedangkan Rabu (26/12) pagi hingga sore hari diprediksi hujan sedang hingga lebat. Besok malam hingga dini hari, diperkirakan cuaca berawan dan hujan ringan. 

Hujan lebat dikhawatirkan akan menyebabkan dinding kawah semakin rapuh. "Karena kawah dalam kondisi masih terus digoncang-goncang, dinding kawah sudah makin rapuh, apalagi kalau diguyur hujan," tutur dia.
 
Sementara itu, kecepatan angin pada Rabu (25/12) diperkirakan turun dibandingkan hari ini, yaitu berkisar 20 km hingga 25 km per jam. Namun, ketinggian gelombang berpotensi naik di pagi hari menjadi 0,75 meter hingga 2 meter dibandingkan malam ini yang sekitar 0,75 meter hingga 1,5 meter.

"Ketinggian gelombang besok siang 0,75 meter hingga 1,25 meter," uajr dia.

Masyarakat juga diminta tak terpengaruh informasi hoaks. Update informasi secara resmi bisa diakses melalui website BMKG, media sosial @infobmkg, aplikasi mobile info bmkg, serta aplikasi mobile Magma Indonesia dari Badan Geologi.

"Sehingga tak terpancing isu yang menyesatkan dan tak mudah bingung," kata dia.
 

img
Satriani Ari Wulan
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan