Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, meminta Badan Nasional dan Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pemerintah daerah di Jawa Barat untuk memberikan perhatian penuh terhadap penanganan korban bencana alam gempa tektonik di Cianjur.
"Saya juga mengimbau kepada pihak terkait, BNPB, terutama Pemprov Jabar dan Pemkab Cianjur, polisi dan yang lain untuk bersama-sama kita bahu membahu menolong para korban, baik luka, trauma pascabencana maupun yang kehilangan tempat tinggal," kata Dasco di komplek Parlemen, Senayan, Selasa (22/11).
Menurut Dasco, bencana alam merupakan peristiwa yang tak bisa dihindari dan kerap terjadi di derah-daerah. Oleh karena itu, dia mendorong komisi terkait di DPR RI untuk berkoordinasi dengan pemerintah terkait mitigasi bencana.
"Mungkin kita akan minta kepada komisi teknis terkait untuk kemudian duduk bersama-sama bersama pemerintah untuk membuat pola mitigasi ataupun alat deteksi yang bisa memperingatkan lebih dini agar tidak terjadi hal seperti ini terulang kembali," ujar politikus Partai Gerindra ini.
Dasco juga menyampaikan keprihatinannya terhadap korban dan menyampaikan belasungkawa yang mendalam.
"Kami sampai turut berduka cita yang mendalam kepada korban dan keluarga yang mengalami kerugian, baik moril dan materil, maupun yang meninggal dunia. Itu adalah musibah yang tidak dapat diprediksi," ucap Dasco.
Diketahui, warga yang meninggal dunia pascagempa bumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat masih terus bertambah. Data per Selasa (22/11) pukul 09.55 WIB dilaporkan 103 orang meninggal dunia.
"Mayoritas warga meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan yang ambruk saat peristiwa terjadi. Selain itu, 25 orang masih dilaporkan hilang. Pencarian masih terus dilakukan hingga hari ini," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangan resminya, Selasa (22/11)