Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengklaim, cakupan asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan (Sumsel) terkendali. Padahal, sempat menyebar hingga Jambi, 4 September 2023, dan dikhawatirkan meluas ke negara tetangga.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengakui masih terjadi perluasan karhutla sesuai hasil pemantauan per 10 September. Namun, penyebaran asap mulai terkendali pada hari-hari berikutnya.
"Ada video amatir yang menyebutkan Jembatan Sungai Musi sekarang sudah tidak bisa terlihat dari seberang sungai dan pekatnya kabut asap, memang [benar]. Tapi, besoknya sudah mulai terkendali," katanya dalam telekonferensi pers, Selasa (19/9).
Abdul melanjutkan, karhutla di 6 provinsi prioritas penanganan tidak bisa ditekan hingga nol. Dalihnya, sulitnya pengawasan dan mencangkup daerah yang luas.
Karenanya, pemerintah daerah (pemda) diharapkan mengoptimalkan keberadaan satuan tugas (satgas) yang didukung BNPB. "Jadikalau ada titik api, kita harus bisa memadamkan sebelum terjadi eskalasi."
Menurut Abdul, El Nino bukan faktor utama terjadinya Karhutla. "Yang menyebabkan pasti manusia, tapi kondisi kering itu akan mempercepat eskalasinya," ucapnya.