Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan telah menyalurkan dana untuk membantu penanganan bencana banjir di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel). Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan, BNPB akan kembali menyalurkan dana bantuan sesuai kebutuhan.
"BNPB sudah mengeluarkan masing-masing Rp250 juta untuk empat kabupaten yang terdampak paling besar," kata Doni usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (24/1).
Empat kabupaten tersebut adalah Jeneponto, Gowa, Makassar, dan Maros.
Doni juga mengatakan, BNPB akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam pengelolaan bantuan yang diberikan. Terutama dilakukan, untuk daerah yang mengalami kerusakan berat seperti jalan dan jembatan.
Menurutnya, BNPB masih akan menyalurkan dana bantuan ke lokasi terdampak bencana. Namun, kata Doni, nilainya akan disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan penilaian tim BNPB di lokasi bencana.
BNPB telah mengirimkan tim untuk melakukan penilaian di lokasi bencana pada Rabu (23/1) kemarin. Doni mengatakan, dirinya juga akan meninjau ke lokasi bencana.
"Siang ini juga saya akan berangkat ke Sulsel. Kemudian siang ini sudah ada bantuan operasional bagi kabupaten yang risikonya paling besar," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Syamsibar, mengatakan korban meninggal dunia banjir Sulsel telah mencapai 26 orang. Selain itu, terdapat 46 orang yang menderita luka dan sakit, 24 orang hilang, dan 3.321 jiwa lainnya mengungsi.
"Sebanyak 26 korban meninggal itu berasal dari tiga kabupaten, masing-masing Kabupaten Gowa 12 orang, Jeneponto 10 orang, dan Maros sebanyak 4 orang," kata Kepala BPBD Sulsel, Syamsibar, di Makassar, Kamis (24/1).
Berdasarkan data BPBD Sulsel hingga 23 Januari 2019, pukul 23.10 WITA, korban banjir mencapai total 3.914 kepala keluarga atau 5.825 jiwa. (Ant)