close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Tim relawan membantu warga mengevakuasi barangnya di Perumahan Bumi Bung Permai, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (24/01)./AntaraFoto
icon caption
Tim relawan membantu warga mengevakuasi barangnya di Perumahan Bumi Bung Permai, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (24/01)./AntaraFoto
Nasional
Jumat, 25 Januari 2019 14:35

BNPB sebut 106 desa terdampak banjir dan longsor di Sulsel

Dampak bencana besar karena 106 desa terdampak bencana yang tersebar di 61 kecamatan di 13 kabupaten/kota
swipe

Penanganan darurat bencana banjir, longsor dan puting beliung di Sulawesi Selatan terus dilakukan. Dampak bencana besar karena 106 desa terdampak bencana yang tersebar di 61 kecamatan di 13 kabupaten/kota yaitu Jeneponto, Maros, Gowa, Kota Makassar, Soppeng, Wajo, Barru, Pangkep, Sidrap , Bantaeng, Takalar, Selayar, dan Sinjai.

Data sementara dampak bencana di Sulawesi Selatan per Jumat (25/1) pukul 12.00 WIB tercatat 59 orang meninggal, 25 orang hilang, 47 orang luka-luka, 6.596 orang terdampak, 3.481orang mengungsi, 79 unit rumah rusak ( 32 unit hanyut, 26 rusak berat, dua rusak sedang, 14 rusak ringan, lima tertimbun), 4.857 unit rumah terendam, dan 11.876 hektar sawah terendam banjir. Kerusakan sarana fisik antara lain 10 jembatan, 16,2 km jalan, dua pasar, 12 unit fasilitas peribadatan, enam fasilitas pemerintah, dan 22 unit sekolah.

"Banjir dan longsor menyebabkan banyak korban dan kerusakan di banyak wilayah. Dari total korban dan dampak bencana banjir menyebabkan 45 orang meninggal dunia, 24 orang hilang, 46 orang luka, 6.596 orang terdampak, 3.481 orang mengungsi, 73 rumah rusak (24 rusak berat, 12 rusak ringan, 32 hanyut, lima tertimbun), 12 fasilitas peribadatan, dua pasar, 10 jembatan, 16,2 km jalan, 11.876 hektar sawah terendam," terang Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya.

Sedangkan longsor menyebabkan 14 orang meninggal dunia, satu orang hilang dan satu orang luka. Longsor yang menimbulkan banyak korban terjadi di Dusun Pattiro Desa Pattallikang Kecamatan Manuju Kab Gowa. Longsor terjadi saat hujan lebat. Material longsor menutup separuh Dusub Pattiro dan menimbun belasan rumah.

Material longsor berasal dari bukit Pattiroang yang berada di belakang perkampungan. Saat kejadian sisi bukit tiba-tiba runtuh disertai gemuruh tanpa ada tanda-tanda sebelumnya. 

Berikut sebaran dampak bencana per kabupaten/kota seperti dikutip dari data BNPB.

1. Jeneponto (banjir) : 10 orang meninggal, tiga orang hilang, 51 rumah rusak (32 hanyut, 19 rusak berat).

2. Maros (banjir) : empat orang meninggal, 1.200 orang terdampak, 251 orang mengungsi, 552 unit rumah terendam, 8.349 ha sawah, satu fasilitas peribadatan.

3. Gowa (banjir dan longsor): 44 orang meninggal, 21 orang hilang, 46 luka, 2.121 mengungsi, 10 rumah rusak (lima rusak berat, lima tertimbun), dan satu jembatan rusak.

- Banjir : 30 orang meninggal, 20 orang hilang, 45 orang luka, 2.121 mengungsi, 10 rumah rusak (lima rusak berat, lima tertimbun), 604 terendam, satu jembatan

- Longsor : 14 orang meninggal, satu orang hilang dan satu luka.

4. Kota Makasar (banjir) : 2.942 orang terdampak, 1.000 orang mengungsi, 477 rumah terendam.

5. Soppeng (banjir) : 1.672 ha sawah terendam.

6. Wajo (banjir) : 2.454 orang terdampak, 2.010 rumah terendam, 16,2 Km Jalan, 1.855 Ha sawah, sembilan jembatan, 10 fasilitas peribadatan, 20 fasilitas pendidikan, lima fasilitas pemerintah.

7. Barru (banjir) : dua unit pasar, satu fasilitas pendidikan, satu fasilitas pemerintahan

8. Pangkep (satu orang meninggal, satu orang hilang, 28 rumah (satu rusak berat, 12 rusak ringan, 15 terendam, satu fasilitas peribadatan, satu fasilitas sekolah).

9. Sindrap (puting beliung) : satu unit rumah rusak sedang.

10. Bantaeng (puting beliung) : satu unit rumah rusak sedang

11. Takalar (banjir) : 1.195 Rumah terendam.

12. Sinjai (puting beliung) : dua rumah rusak.

13. Selayar (banjir) : satu orang meninggal, 109 mengungsi.

Banjir sudah surut di beberapa wilayah. Tim SAR gabungan masih terus melakukan evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban. Bantuan terus berdatangan dari berbagai pihak. BPBD bersama BNPB, TNI, Polri, Basarnas, Kemensos, Kemenkes, Kementerian PU Pera, SKPD, NGO, relawan dan berbagai unsur lainnya terus membantu penanganan darurat.

Kepala BNPB Doni Monardo kemarin, telah memberikan bantuan dana siap pakai sebesar Rp1,15 miliar dan logistik senilai Rp828,9 juta untuk penanganan darurat di Sulawesi Selatan. Bantuan langsung diterima Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah di Kantor Gubernur Sulsel pada Kamis (24/1).

Dana siap pakai digunakan untuk operasional tanggap darurat bagi BPBD Sulsel, BPBD Gowa, BPBD Jeneponto, BPBD Maros dan BPBD Kota Makassar. Bantuan logistik berupa tenda gulung 250 lembar, sandang 425 paket, selimut 560 lembar, paket perlengkapan keluarga 100 paket, perlengkapan bayi 202 paket, matras 240 lembar, kantong mayat 30 lembar, karung pasir 300 lembar, makanan siap saji 540 paket, lauk pauk 714 paket, dan makanan tambahan gizi 690 paket.

 

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan