Untuk mengantisipasi dan meningkatkan kesiapsiagaan pemerintah daerah sesuai arahan Presiden Joko Widodo dalam menghadapi karhutla, Kepala BNPB telah melakukan kunjungan kerja ke wilayah yang telah menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla, mulai dari Provinsi Riau, Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Jambi, dan yang terakhir Provinsi Kalimantan Selatan.
"Pertengahan 2023 cuaca akan lebih panas dari tiga tahun sebelumnya. Musim kemarau tahun ini akan lebih panjang dibandingkan dengan kemaraunya dua tahun terakhir,” ucap Suharyanto dalam keterangan resminya, Selasa (25/4).
Diketahui dalam kurun waktu satu bulan terakhir (24 juni hingga 24 Juli 2023), jumlah titik api yang ada di Kalimantan Selatan mencapai 1.552 titik.
Melihat potensi ancaman kebakaran hutan dan lahan cukup tinggi di Kalsel, BNPB telah menurunkan dua helikopter patroli dan dua helikopter water bombing.
Selain Kalimantan Selatan, lima provinsi lain yang metetapkan status siaga darurat bencana karhutla juga telah menerima dukungan helikopter untuk menunjang operasi penanganan melalui udara, dengan total 31 unit heli.
Selain dukungan operasi udara, BNPB juga memberikan bantuan untuk operasi darat penanganan karhutla di wilayah Kalimantan Selatan. Adapun bentuk dukungan peralatan tersebut meliputi pompa induk empat unit, pompa sedang enam horse power delapan unit, pompa jinjing 16 unit, selang 1,5 inchi 48 rol, selang 2,5 inchi 36 rol, nozel 1,5 inchi 32 unit, Y konektor 2,5 inchi ke 1,5 inchi delapan unit, Y konektor 1,5 inchi ke 1,5 inchi 88 unit, perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD) 80 paket dan flexible tank 5.000 liter sebanyak empat unit.
Pada rakor tersebut, Suharyanto kembali menekankan terkait arahan Presiden Joko Widodo Untuk mengutamakan pencegahan, kesiapsiagaan dan penegakan hukum.
“Saya mengapresiasi dan berterima kasih kepada pemerintah Kalimantan Selatan yang telah melakukan penegakan hukum bagi oknum yang membakar lahan dengan sengaja, tidak ada lagi toleransi bagi siapapun yang membuka lahan dengan cara membakar," ucapnya.
Di akhir sambutan, Suharyanto berharap agar penanganan kebakaran di Kalimantan Selatan berjalan dengan optimal.
“Jika ada titik api, langsung dipadamkan, jangan tunggu api membesar, karena operasi pemadaman lewat udara biayanya sangat mahal. Kita berharap, kebakaran hutan dan lahan tahun ini dapat terkendali dengan baik,” tegas Suharyanto.
Sebelumnya, Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, telah menetapkan status Siaga Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan di Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan mulai 22 Mei 2023 dan berlaku hingga 15 November 2023.
Gubnernur Kallsel mengungkapkan permasalahan serta tantangan dalam penanganan bencana karhutla serta kekeringan di Kalsel.
“Kita tidak boleh menutup mata terhadap tantangan-tantangan yang menghadang dalam upaya penanganan karhutla di Kalsel,” lanjut Sahbirin.
Disebutkan luas kawasan yang melampaui kapasitas jumlah petugas, hambatan dalam penegakan hukum, kesulitan akses ke lokasi yang terpencil, kelangkaan sumber air, minimnya sarana dan prasarana yang memadai, serta kesadaran masyarakat yang masih perlu ditingkatkan, menjadi hambatan yang akan diatasi bersama.
Beberapa langkah strategis perlu dilakukan untuk mengambil sikap proaktif dengan mengantisipasi karhutla melalui penetapan status siaga dan upaya pencegahan yang efektif.
“Kabupaten/kota yang memasuki awal musim kemarau dan berpotensi karhutla harus segera mengaktifkan status siaga di daerah masing-masing,” ujarnya.