Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, awal musim hujan di Indonesia terjadi sejak September 2022. Berdasarkan peta prakiraan curah hujan pada November 2022, sebagian besar pada wilayah Indonesia memiliki curah hujan dengan intensitas menengah hingga sangat tinggi.
Pada November 2022, sejumlah 0,18% di wilayah Indonesia diprakirakan mengalami curah hujan dengan kategori rendah (0-100 mm/bulan). Sebesar 23,08% diprakirakan curah hujan menengah (100-300 mm/bulan) dan sebesar 46,74% diprakirakan mengalami curah hujan kategori tinggi hingga sangat tinggi (>300 mm/bulan).
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan, prakiraan cuaca di November 2022 di Indonesia harus diwaspadai, karena akan ada curah hujan ekstrem.
Untuk November, secara umum untuk Jawa dari tengah ke selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Selatan itu masih harus waspada. Kemudian Jawa Timur, dari tengah ke selatan bagian Tapal Kuda juga harus waspada.
Untuk Sumatera, ia menyampaikan di daerah Aceh, pesisir Barat dan pesisir Timur, dua sisinya Sumatera Barat. Kemudian Kalimantan itu hampir seluruhnya juga harus waspada.
“Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua dibagian tengah ke selatan, ini mungkin kawasan-kawasan yang perlu kewaspadaan dan kesiapsagaan yang lebih,” tambahnya.
Sama halnya juga di Jakarta. Menurutnya, Jakarta juga salah satu yang harus waspada. Dapat diperhatikan di DKI Jakarta, memang di lihat surutnya tidak terlalu lama, tetapi yang harus bisa lakukan oleh masyarakat dengan dibiasakan untuk melihat prakiraan cuaca terkini dan terus melihat perkembangan atau perbaruannya dari BMKG.
Maka dari itu, Abdul mengingatkan BNPB harus benar-benar bisa melakukan kesiapsagaan untuk mempersiapkan alat, personel. Hal ini dikarenakan ketika terjadi kondisi-kondisi yang mengarah pada kedaruratan, kita bisa merespons lebih cepat, bisa merespons dengan efektif, merespons dengan efisien.
.