BNPT rencanakan 298 aksi atasi teroris

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, lembaganya bersama 46 Kementerian/Lembaga (K/L) yang tergabung dalam tim sinergisitas akan terus memperkuat aksi-aksi mengatasi dan menanggulangi terorisme. BNPT berencana melakukan 298 rencana aksi pembangunan fisik dan non fisik bersama 46 K/L tahun ini.

Hal itu disampaikan Boy dalam acara Penandatanganan Rencana Aksi K/L Tahun 2023 di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Jumat (10/2). 

"Kita akan melakukan 298 rencana aksi penanggulangan terorisme bersama 46 K/L yang tergabung dalam tim sinergisitas dalam mewujudkan kehadiran negara di wilayah-wilayah yang rentan terpapar radikalisme terorisme," ujar Boy Rafli.

Menurut Boy, aksi penanggulangan terorisme yang dilakukan BNPT dengan tim sinergisitas selama ini mendapat respons positif dari penerima manfaat. Termasuk, perubahan pola pikir terhadap pemerintah yang dinilai sungguh-sungguh hadir dalam upaya penanggulangan terorisme.

"Mereka (penerima manfaat) positif dan senang kementerian dan lembaga memberikan perhatian, pada akirnya mereka merasakan konsep negara hadir, memperkokoh kecintaan masyarakat kita terhadap bangsa dan negara," ucapnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia (Menkopolhukam), Mahfud MD, mengapresiasi BNPT sebagai ketua pelaksana tim sinergisitas dalam upaya penanggulangan terorisme. Mahfud menekankan kepada tim sinergisitas untuk terus merawat persatuan dan kesatuan.

"Dari ukuran umum, BNPT ini sudah berhasil mencatatkan prestasi yang bagus," ucap Mahfud MD.

Diketahui,BNPT dan tim sinergisitas telah melakukan 679 rencana aksi pembangunan fisik dan non fisik dalam rangka penanggulangan terorisme pada 2022. Rencana aksi tersebut, antara lain pendirian rumah susun, pembangunan balai latihan kerja, bantuan alat pertanian dan pemberian beasiswa, pelatihan kewirausahaan, sosialisasi wawasan kebangsaan kepada mitra deradikalisasi dan masyarakat rentan terpapar.

Fokus aksi tim sinergisitas adalah provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Tengah.