Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo mengatakan sepakat dengan pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD untuk segera memproses secara hukum Pendeta Saifuddin Ibrahim dan para pelaku penistaan agama lainnya.
"Saya setuju dengan apa yang diperintahkan Prof. Mahfud yaitu para pelaku penistaan agama harus diproses di pengadilan dan hukum ditegakkan untuk menjamin persatuan dan kesatuan bangsa," kata Benny dalam keterangannya kepada Alinea.id, (27/3).
Saifudin Ibrahim menjadi sorotan usai video di Youtube-nya viral yang berisikan permintaannya kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghapus 300 ayat Alquran.
Pernyataan Saifudin juga sudah menarik perhatian Mahfud MD yang menilai pernyataan itu hanya bikin gaduh. Mahfud MD juga telah memberikan perintah untuk menangkap serta memproses Saifuddin untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum.
Benny menganggap bahwa Saifuddin tidak memiliki otoritas atas apa yang telah dilontarkan di kanal Youtubenya. "Tidak punya otoritas dan pengetahuan dalam itu. Kitab suci itu harus tahu bahasa aslinya dan dilihat konteksnya secara menyeluruh," ujar dia.
Dia pun berharap agar semua akun media sosial seperti Youtube milik Saifuddin segera ditutup oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
"Kami berharap Kominfo bisa segera memproses ini untuk segera memblokir karena hal seperti ini tidak boleh dibiarkan karena bisa merusak keutuhan hidup berbangsa dan beragama," ungkap Benny.
Benny menambahkan, jika berbicara tentang nilai nilai Pancasila, sebenarnya para penista agama ini mengkhianati sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha esa. Menurut dia, perlu adanya etika yaitu suatu kepatuhan pada suara hatinya.
"Siapa yang mencintai Tuhannya dia harus mencintai sesamanya kita tidak boleh menghina keyakinan orang lain membuat ujaran kebencian dan memprovokasi," katanya.
Menurut Benny, media sosial dan dunia maya hendaknya berfungsi untuk merajut kemajemukan serta sarana membangun kemajuan. "Media sosial dan dunia maya harus dijadikan alat merajut kemajemukan dan kemajuan, bukan malah menghancurkan peradaban. Penting bagi kita semua untuk membangun nilai persaudaraan," pungkasnya.