Pemerintah akan melakukan verifikasi dan sertifikasi seluruh aset Muhammadiyah. Hal ini dilakukan guna melindungi aset organisasi Islam tersebut, khususnya yang belum bersertifikat, sehingga tidak diserobot pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
"Muhammadiyah memiliki aset begitu banyak. Universitas ada ratusan, ada ribuan sekolah, dan ada rumah sakit (RS), termasuk klinik-klinik, semua akan kita backup," kata Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Hadi Tjahjanto, dalam keterangannya, Kamis (11/8).
Mantan Panglima TNI ini melanjutkan, BPN akan mengerahkan seluruh jajarannya dalam proses sertifikasi aset Muhammadiyah tersebut. Pangkalnya, organisasi yang dipimpin Haedar Nasir ini tersebar di seluruh penjuru Tanah Air.
Pada kesempatan sama, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyatakan, aset Muhammadiyah harus dijaga mengingat lantaran seluruhnya milik organisasi. Apalagi, dimanfaatkan guna kepentingan umat.
"Muhammadiyah, sebagai organisasi kemasyarakatan yang berdiri sebelum Republik ini berdiri, tentu seluruh asetnya milik organisasi bukan perorangan. Seluruh asetnya dipergunakan untuk kepentingan pendidikan, kesehatan, dan pelayanan sosial," tuturnya
Selain tersebar di seluruh pelosok Indonesia, terang Haedar, aset Muhammadiyah juga ada yang di luar negeri. Oleh sebab itu, Muhammadiyah bekerja sama dengan BPN dalam rangka mengamankan asetnya.
"Kami juga mendukung kementerian yang mendukung usaha kami karena langkah seperti itu usaha-usaha Muhammadiyah di berbagai bidang akan lebih mudah dirasakan langsung masyarakat. Muhammadiyah tidak pernah menguasai aset yang bukan miliknya," tandasnya.