close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Setelah aksi bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, sebuah ledakan kembali terjadi di Lantai 5 Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, pada Minggu malam (13/5). / Antara Foto
icon caption
Setelah aksi bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, sebuah ledakan kembali terjadi di Lantai 5 Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, pada Minggu malam (13/5). / Antara Foto
Nasional
Minggu, 13 Mei 2018 22:21

Breaking news: Bom kembali meledak di Rusunawa Wonocolo

Setelah aksi bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, sebuah ledakan kembali terjadi di Lantai 5 Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, pada Minggu.
swipe

Setelah aksi bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, sebuah ledakan kembali terjadi di Lantai 5 Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, pada Minggu malam (13/5).

Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Muhammad Iqbal membenarkan telah terjadi ledakan di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Wonocolo, Sidoarjo, Jawa Timur.

"Benar bahwa ada ledakan lagi di Sidoarjo. Sumber ledakan dinsalah satu unit Rusunawa Jalan Sepanjang, dekat Polsek Taman," katanya saat dikonfirmasi Alinea.id, Minggu (13/5).

Dia menjelaskan, ledakan terjadi di Blok B Lantai 5 Rusunawa yang dihuni oleh sebuah keluarga terduga teroris. Keluarga tersebut masih memiliki hubungan dengan pelaku bom bunuh diri di 3 gereja Surabaya.

Kendati demikian, Iqbal belum dapat memastikan hubungan darah antara terduga teroris yang meledakkan diri pada Minggu siang dengan pelaku di Rusunawa Wonocolo.

"Jadi unit tersebut ditinggali oleh terduga pelaku teroris. Kami masih cek apakah itu meledak dengan sendirinya atau ada orangnya di sana yang meledakan. Tim sedang mengecek ke TKP," kata dia.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Alinea.id, ledakan terjadi pada pukul 21.10 WIB. Ledakan bersumber dari bom rakitan di salah satu kamar rumah susun sewa (Rusunawa) yang ditinggili oleh satu keluarga.

"Korban Suami, sedangkan anaknya dibawa ke rumah sakit," ujar sumber yang enggan disebutkan namanya.

Di dalam kamar tersebut, diduga masih ada tas ransel milik korban. Aparat kepolisian belum berani mendekat menunggu tim penjinak bahan peledak (Jihandak).

img
Sukirno
Reporter
img
Syamsul Anwar Kh
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan