Partai Gerindra memandang, pertemuan Prabowo Subianto selaku ketua umum dengan Budiman Sudjatmiko yang merupakan kader PDIP bukanlah langkah politik semata. Melainkan, simbol dari pergerakan Indonesia untuk melanjutkan masa depan. Seperti diketahui, tak lama setelah pertemuan itu, Budiman menyatakan dukungannya kepada Prabowo.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, sebagai bangsa, Indonesia seharusnya tidak menyibukan diri dengan membicarakan masa lalu. Sikap seperti ini bisa membuat Indonesia akan ketinggalan zaman dan tidak mendapatkan momentum yang lebih baik.
“Jadi bergabungnya Budiman bagus. Semakin menguatkan kita sebagai bangsa. Kita melihat ke depan, jangan sampai karena terlalu sibuk melihat ke belakang,” kata Habib kepada Alinea.id, dalam diskursus Alinea.id ‘Gerindra, Prabowo, dan Hiruk Pikuk Pemilu 2024’, yang dikutip Senin (21/8).
Ia menyampaikan, isu HAM yang kerap menyasar Prabowo juga terdapat kesalahpahaman selama ini. Ia memastikan isu itu tidak terkait dengan mantan Pangkostrad itu.
Persamaan itu terlihat dalam perjuangan aktivis HAM untuk demokrasi banga Indonesia dan kemajuannya. Perjuangan ini juga dimiliki oleh Prabowo.
“Itu yang diperjuangkan sekarang oleh Pak Prabowo dengan Partai Gerindra. Kita punya idealisme yang sama dalam sketsa yang sekarang,” ujarnya.
Budiman menggelar Deklarasi Dukungan Prabowo-Budiman Bersatu atau Prabu di Semarang, Jawa Tengah pada Jumat (18/7).
"Kita lupa jika ada masa depan. Oleh karena itu, kita harus melihat ke masa depan, sesekali kita bisa melihat ke belakang," ujar Budiman. Selain itu, Budiman meminta tolong kepada Prabowo agar memajukan kesejahteraan umum apabila terpilih menjadi Presiden RI ke-8
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, menyayangkan tindakan yang dilakukan Budiman dan Prabowo di Semarang. Tetapi dia meyakini hal itu hanya akan membuat kader PDIP di Jawa Tengah semakin solid.
Pihaknya memberikan keputusan tegas bagi Budiman Sujatimiko hari ini (21/8). Pemberian keputusan itu akan disampaikan oleh Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun.
Pemberian sanksi tegas itu akan ditunjukan dengan pilihan bagi Budiman Sujatmiko. Yakni, mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan.
"Nanti, Pak Komarudin akan mengumumkan. Yang jelas partai tidak mentolerir terhadap tindakan indisipliner setiap kader partai. Partai akan mengambil suatu tindakan yang tegas," kata Hasto dalam keterangan, Senin (21/8).