Buntut 11 siswa tewas, Ridwan Kamil minta hentikan semua kegiatan susur sungai

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meminta semua kegiatan susur sungai agar dihentikan pascatewasnya 11 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Harapan Baru, Ciamis, setelah terbawa arus Sungai Cileueur, Kecamatan Cijeungjing, dalam kegiatan Pramuka.

"Hingga waktu yang tidak ditentukan, sampai ada tata cara keselamatan dan keamanan yang paripurna," tulis Ridwan Kamil via akun media sosialnya dikutip Minggu (17/10/2021).

Ia juga memerintahkan agar Kementerian Agama dan bupati di wilayah Jabar mengevaluasi semua kegiatan pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan dan pentahapan yang ketat.

"Mengevaluasi semua kegiatan pembelajaran tatap muka dengan prokes dan pentahapan yang ketat," lanjutnya.

Kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, Ia meminta agar menyusun pedoman keselamatan kegiatan alam bagi para pelajar bersama organisasi pecinta alam profesional seperti Wanadri.

Orang nomor satu di Pemprov Jabar itu memberi santunan kepada keluarga korban, dan menyampaikan turut belasungkawa serta mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan.

"Semoga semua dari kita bisa mengambil hikmah dari kejadian musibah ini. Aamiin," pungkasnya.

Diketahui, peristiwa  tewasnya 11 siswa Mts Harapan Baru ini masih dalam penyelidikan Kepolisian Resor Ciamis. Berdasarkan hasil pemeriksaan, disebutkan bahwa kedalaman sungai saat siswa menyeberang sekitar 70 cm, tetapi di titik lain tempat ditemukannya siswa meninggal dunia kedalamannya sekitar 2 meter.

Sebelumnya, pada Jumat (15/10/2021) sebanyak 21 siswa-siswi dilaporkan terbawa hanyut arus sungai, 10 di antaranya selamat dan 11 orang meninggal dunia. Total ada 150 siswa Mts Harapan Baru Ciamis yang mengikuti kegiatan pramuka di luar lingkungan sekolah salah satu kegiatannya menyusuri sungai tersebut.