close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Petugas memeriksa bagian bangunan yang rusak pascakerusuhan di Lembaga Permasyarakatan kelas II A Lambaro, Banda Aceh, Jumat (30/11/2018). Polda Aceh memperketat pengamanan Lembaga Permasyarakat Kelas II A Lambaro tersebut dan dari 113 napi yang kabur, se
icon caption
Petugas memeriksa bagian bangunan yang rusak pascakerusuhan di Lembaga Permasyarakatan kelas II A Lambaro, Banda Aceh, Jumat (30/11/2018). Polda Aceh memperketat pengamanan Lembaga Permasyarakat Kelas II A Lambaro tersebut dan dari 113 napi yang kabur, se
Nasional
Jumat, 30 November 2018 20:30

Buntut kericuhan Lapas Aceh, motor warga dicuri napi untuk kabur

Pihak kepolisian mengamankan bandara dan pelabuhan antisipasi napi kabur ke luar Aceh.
swipe

Buntut kericuhan yang terjadi di Lapas Aceh, sebanyak 87 narapidana yang melarikan diri hingga saat ini belum diketahui keberadaannya. Dari jumlah tersebut, satu napi di antaranya kabur menggunakan motor curian milik warga sekitar. 

“Hanya ada satu kendaraan milik warga yang dicuri yakni kendaraan roda dua," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri Jakarta pada Jumat (30/11).

Untuk mencegah kaburnya para napi ke luar Aceh, kata Dedi, pihak kepolisian telah mengantisipasi dengan melakukan pengamanan di sekitar bandara dan pelabuhan. Namun demikian, tidak diketahui jumlah personel yang dikerahkan pihak kepolisian untuk melakukan pengamanan tersebut. 

Selain di bandara dan pelabuhan, Dedi mengatakan, pihaknya juga melakukan pengamanan di sejumlah daerah di wilayah Aceh yang dianggap rawan, yang diprediksi menjadi tempat persembunyian para napi. 

Meski gencar memburu para napi yang berhasil kabur dari dalam lapas, pihak kepolisian sebetulnya lebih mengutamakan pendekatan persuasif kepada para napi untuk kembali ke dalam lapas. Ini merupakan perintah langsung dari Kapolda Aceh.

“Dari jajaran Polda, Polres dan Polsek melaksanakan razia di jalan dalam rangka mempersempit ruang gerak pelarian para napi tersebut," ucap Dedi.

Insiden kaburnya puluhan napi Lapas Kelas II A Lambore, Aceh bermula ketika para napi meminta melaksanakan Shalat Maghrib berjamaah sekitar pukul 18.30 WIB. Saat itu, beberapa napi memprovokasi napi lainnya dengan memanfaatkan waktu tersebut untuk kabur. Caranya, dengan menjebol bangunan menggunakan barbel dan benda tumpul lainnya. 

Sasaran pertama yang dijebol oleh para napi yakni kawat ornamesh depan klinik lapas. Dari ditu, kemudian para napi lari ke arah pintu akses P2U. Namun, karena pintu akses P2U terkunci sehingga narapidana lewat aula dan ruang kerja lapas. Selanjutnya, mereka mendobrak trails besi jendela ruang aula dan ruang kerja yang menghadap keluar lapas. 

Sejauh ini pihak kepolisian pun telah menerbitkan Daftar Pencarian Orang terhadap 87 napi yang masih berada di luar lapas. Keluarga para napi juga diimbau untuk meminta mereka kembali ke dalam lapas.

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Tito Dirhantoro
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan