close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Rumah Pupung Sadili di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan yang sudah diberi garis polisi. Alinea.id/Ayu Mumpuni
icon caption
Rumah Pupung Sadili di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan yang sudah diberi garis polisi. Alinea.id/Ayu Mumpuni
Nasional
Rabu, 28 Agustus 2019 18:02

Bunuh suami dan anak, Aulia Kesuma jarang bergaul dengan tetangga

Auli Kesuma tak pernah keluar rumah, bahkan untuk menemani suaminya bersosialisasi.
swipe

Aulia Kesuma, otak pelaku pembunuhan terhadap seorang pengusaha bernama Edi Candra Purnama dan anaknya Mohammad Adi Pradana diketahui jarang bergaul dengan tetangga. Karena itu, banyak tetangga di lingkungannya yang tak begitu mengenal wanita berusia 35 tahun itu.

Menurut Agung Suharyono selaku Ketua RT setempat, Aulia Kesuama yang juga istri korban tidak pernah terlihat keluar rumah untuk bersosialisasi dengan warga sekitar. Selama tiga tahun menjabat Ketua RT,  Agung lebih mengenal suaminya Edi Candra Purnama atau biasa dipanggil Pupung Sadili. 

“Saya tidak terlalu kenal. Padahal, satu rumah di situ dengan korban di Lebak Bulus. Dia (Aulia Kesuma) tidak pernah keluar rumah,” kata Agung kepada Alinea.id di Jakarta pada Rabu (28/8).

Sementara Edi Candra, kata Agung, merupakan sosok pria yang baik. Gaya bicaranya pun santun. Namun demikian, Edi juga jarang keluar rumah untuk sekadar mengobrol. Ia hanya berbicara seperlunya saja jika ada suatu urusan dengan pengurus RT. Selain itu, ia pun kadang terlihat jika ada acara-acara tertentu di lingkungan RT.  

“Orangnya (Edi) enak, kalau kita ketemu dia, bicaranya juga enak. Dia seperlunya saja keluar. Tapi saya dapat informasi dia rajin solat di Al Barkah,” tutur Agung.

Sementara istri Agung, Maryati, mengatakan Edi keluar rumah jika ada acara hajatan besar seperti pemilu. Adapun terakhir Maryati melihat Edi Candra ketika Iduladha. Saat itu, dia keluar rumah untuk mengambil daging kurban. 

Namun demikian, Maryati menambahkan, saat keluar rumah bersosialisasi dengan warga, Edi Candra kerap sendiri. Istrinya Aulia Kesuma tak pernah menemaninya. Begitu juga dengan anaknya, Adi Pradana yang juga jarang terlihat di lingkungan tempat tinggalnya.

“Sendiri, tidak pernah sama isteri atau anaknya. Anaknya yang Dana itu masih kuliah. Mungkin bergaulnya di luar sana. Kalau ada kegiatan karang taruna juga tidak ikut,” ucap Maryati. 

Lebih lanjut, Maryati mangatakan, komunikasi pihak pengurus RT dengan keluarga Edi Candra yang rutin hanya sebatas iuran yang sifatnya bulanan dan pemberitahuan acara RT. Beberapa kali jika ada keperluan mendatangi rumahnya, hanya pengasuh anak hasil pernikahan Edi dan Aulia saja yang menemui. Maryati pun tidak banyak mengetahui mengenai pengasuh anak korban tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Edi Candra Purnama menjadi korban pembunuhan bersama anaknya Mohammad Adi Pradana oleh empat pembunuh bayaran. Para eksekutor membunuh kedua korban setelah mendapat perintah dari istri korban Aulia Kesuma.

Setelah kedua korban dihabisi nyawanya, jasadnya oleh para pelaku kemudian diserahkan kepada Aulia Kesuma dan seorang yang disebut polisi sebagai anak pelaku bernama Geovanni Kelvin Octaviannus Robert di sebuah SPBU di Cirendeu, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Untuk menghilangkan jejak, Aulia Kesuma kemudian menyuruh anaknya Geovanni Kelvin membeli bensin. Kedua pelaku kemudian membawa jasad Pupung dan Adi ke wilayah Kampung Bondol, Desa Pondokaso Tengah, Kecamatan Cidahu.

Ketika menemukan tempat untuk menghilangkan barang bukti dan jejak, pelaku Geovanni Kelvin menyiramkan bensin ke tubuh kedua jasad korban beserta mobil. Tak buang-buang waktu, Geovanni langsung membakar mobil tersebut yang di dalamnya ada Pupung dan anaknya Adi Pradana. Setelah itu, Aulia Kesuma dan Geovanni Kelvin melarikan diri.

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Tito Dirhantoro
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan