close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pantauan BPBD di lapangan hingga Selasa (24/8) sore, air masih terus mengalami kenaikan secara bertahap di beberapa desa. Foto humas BNPB
icon caption
Pantauan BPBD di lapangan hingga Selasa (24/8) sore, air masih terus mengalami kenaikan secara bertahap di beberapa desa. Foto humas BNPB
Nasional
Selasa, 24 Agustus 2021 22:46

Bupati Kotawaringin tetapkan status tanggap darurat bencana banjir

Air masih terus mengalami kenaikan secara bertahap di beberapa desa.
swipe

Bupati Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana banjir di wilayahnya pada Senin (23/8). Hal itu sesuai Surat Keputusan Bupati Kotawaringin Barat Nomor 360/17/BPBD.IV.2/VIII/2021, Status Tanggap Darurat tersebut berlaku selama 14 hari terhitung mulai 23 Agustus hingga 5 September 2021. 

"Penetapan status tanggap darurat tersebut menyikapi kejadian banjir yang terjadi di sembilan desa dan satu kelurahan di Kecamatan Arut Utara, pada Sabtu (21/8) pukul 20.30 WIB," kata
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (24/8).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Barat melaporkan, banjir yang terjadi dipicu oleh luapan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kecamatan Arut Utara dan juga fenomena alam pasang surutnya air laut. 

Adapun wilayah yang terdampak yaitu Desa Sambi, Desa Sungai Dau, Desa Pandau, Desa Panahan, Desa Riam, Desa Kerabu, Desa Panyombaan, Desa Gandis, Desa Sukarami yang berada di Kelurahan Pangkut  

Data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Selasa (24/8) mencatat, sebanyak 255 kepala keluarga atau 560 jiwa terdampak. di mana tiga kepala keluarga di antaranya harus mengungsi ke rumah kerabat.

Kerugian materil tercatat sebanyak 255 unit rumah terendam, empat unit fasilitas pendidikan terdampak, tiga unit tempat ibadah terdampak, satu unit jembatan terdampak, dan jalan desa sepanjang 50 meter tergenang. 

Tinggi Mata Air saat kejadian dilaporkan berkisar antara 50 hingga 150 sentimeter. 

Pantauan BPBD di lapangan hingga Selasa (24/8) sore, air masih terus mengalami kenaikan secara bertahap di beberapa desa, di antaranya Desa Sambi, Desa Pandau, Desa Panahan, Desa Riam, Desa Gandis, dan Desa Kerabi. Tinggi kenaikan air bervariasi mulai dari 25 hingga 100 cm.

BPBD Kabupaten Kotawaringin Barat telah berkoordinasi dengan OPD terkait, TNI/Polri, aparat desa, dan juga masyarakat untuk melakukan proses evakuasi. 

"Akses jalan yang tergenang air mengakibatkan kendaraan untuk melakukan evakuasi terhambat. Jaringan telekomunikasi yang terputus juga lokasi antar desa terdampak yang cukup jauh menambah sulitnya proses evakuasi," kata Muhari. 

Pihak BPBD juga terus melakukan monitoring dan pendataan lokasi terdampak untuk menentukan penanganan yang perlu dilakukan. 

BPBD setempat telah memberikan bantuan darurat awal berupa paket beras masing-masing 5 kilogram kepada warga terdampak di Desa Sambi. Pemantauan terhadap kesehatan warga juga terus dilakukan oleh pihak kecamatan untuk mencegah adanya penyebaran Covid-19. 

Kalaksa BPBD Kotawaringin Barat, Syahruni, dalam laporannya mengimbau kepada masyarakat untuk waspada akan adanya potensi banjir susulan. 

"Banjir susulan masih dapat terjadi, karena prediksi cuaca hingga beberapa hari kedepan masih akan terjadi hujan lebat hingga sedang di wilayah Kecamatan Arut Utara" imbau Syahruni dalam laporannya, Selasa (24/8). 

BMKG sebelumnya juga telah mengeluarkan peringatan dini pada Sabtu (21/8), terkait adanya potensi dampak hujan sedang hingga lebat di wilayah Kalimantan Tengah dengan status 'Waspada'. 

BNPB terus mengimbau kepada pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan sebagai upaya pengurangan risiko bencana secara optimal. Masyarakat juga diminta waspada akan adanya potensi banjir susulan.

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan