Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan 100% bayi usia 0-11 bulan mendapatkan imunisasi lengkap pada 2022, di mana target trisemester I sebesar 33,3%. Sayangnya, misi ini belum terwujud.
"Capaian hingga April menunjukkan, secara nasional di Indonesia baru sebanyak 175.000 atau 4,02% bayi yang mendapatkan imunisasi lengkap," ucap juru bicara Kemenkes, Mohammad Syahril.
Realisasi di 5 provinsi di bawah 1%, yakni Maluku, Sumatera Utara, Papua, DI Yogyakarta, dan Aceh. "Ini sangat mengkhawatirkan dan rentan terjadinya kejadian luar biasa (KLB)," ucapnya.
Capaian tersebut menambah panjang daftar buruk realisasi imunisasi. Berdasarkan data Kemenkes, cakupan imunisasi dasar lengkap (IDL) di 11 provinsi pada 2022 masih di bawah target nasional 90%, yaitu di Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Riau, Kalimantan Barat, Papua Barat, Sumatera Barat, Papua, dan Aceh.
Imunisasi baduta lengkap (IBL) di 17 provinsi juga masih belum menembus target nasional. Capaian terendah di Sumatera Barat, Papua, dan Aceh.
Pun demikian dengan cakupan imunisasi lanjutan lengkap usia sekolah dasar (SD) pada 2022, di mana 8 provinsi belum mencapai target 70% bahkan Aceh masih di bawah 30%. Imunisasi lanjutan lengkap usia SD dilihat dari persentase anak usia kelas 6 SD yang sudah mendapatkan imunisasi lanjutan lengkap, yang meliputi 1 dosis DT, 1 dosis campak rubella, dan 2 dosis Td di satu wilayah selama 1 tahun.
Syahril meminta pemerintah daerah (pemda) menggenjot cakupan imunisasi mengingat mayoritas provinsi di termasuk berisiko tinggi penularan polio, campak, dan difteri. Melansir situs web Kemenkes, ada 21 provinsi dan 296 kabupaten/kota merupakan wilayah dengan risiko tinggi transmisi polio.
Bahkan, terjadi KLB polio tipe 2 di Pidie, Aceh Utara, dan Bireuen, Aceh serta Purwakarta, Jawa Barat, pada 2022-2023 karena cakupan imunisasi sangat rendah. Sementara itu, sebanyak 10 provinsi dan 194 kabupaten/kota masuk kategori risiko tinggi dan sangat tinggi transmisi campak.
"Dalam upaya mengejar cakupan imunisasi, Kemenkes menjalankan program pemberian imunisasi tambahan polio, difteri, dan campak. Imunisasi tambahan polio dilakukan di Provinsi Jawa Barat, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Riau. Sementara, imunisasi tambahan difteri dilaksanakan di Kabupaten Garut serta imunisasi tambahan campak di Provinsi Papua Tengah," tuturnya.