close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Sejumlah pelajar mengikuti unjuk rasa di Jalan Gerbang Pemuda, Senayan, Jakarta, Selasa (24/9)./ Antara Foto
icon caption
Sejumlah pelajar mengikuti unjuk rasa di Jalan Gerbang Pemuda, Senayan, Jakarta, Selasa (24/9)./ Antara Foto
Nasional
Rabu, 25 September 2019 11:13

Cari penyusup di demo mahasiswa, polisi temukan pelajar bawa molotov

Polisi menemukan sejumlah pelaku kerusuhan yang masih berada di bawah umur. 
swipe

Aparat Kepolisian Daerah Metro Jaya mendalami dugaan keterlibatan kelompok penyusup, dalam aksi demonstrasi yang dilakukan para mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR RI. Dari penyelidikan sementara, polisi menemukan seorang pelajar SMA yang terlibat dalam kericuhan dengan membawa bom molotov.

"Satu orang pelajar membawa molotov diamankan Polres Jakarta Barat," kata Kapolda Metro Jaya Pol Gatot Eddy Pramono di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (25/9).

Di tempat berbeda, Kepala Polisi Resor Metro Jakarta Barat Kombes Pol. Hengki Haryadi mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, ada indikasi keterlibatan penyusup dalam aksi yang dilakukan mahasiswa. Dia juga mengatakan, ada kemiripan pola para perusuh, seperti yang terjadi pada aksi demonstrasi yang berujung rusuh di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu pada 22 Mei 2019 lalu. 

"Mirisnya, dari para pelaku yang berhasil diamankan rata-rata masih di bawah umur," kata Hengki saat dikonfirmasi. 

Gatot mengatakan, pihaknya akan melakukan tindakan tegas pada para penyusup dalam aksi tersebut. Diduga mereka menjadi dalang perusakan di malam hari, saat aksi demonstrasi telah berakhir.

"Kita masih dalami ada kelompok di luar mahasiswa. Nanti kalau terbukti yang bersangkutan ikut melakukan perusakan kendaraan masyarakat atau pagar, kita proses hukum sesuai undang-undang yang berlaku," kata Gatot.

Saat ini, Polda Metro Jaya telah menangkap 94 orang diduga perusuh yang melakukan perusakan. Polisi masih melakukan pemeriksaan, untuk memastikan peranan masing-masing orang.

Dalam kerusuhan yang menjadi buntut aksi demonstrasi mahasiswa untuk menolak pengesahan sejumlah RUU bermasalah, sejumlah fasilitas mengalami kerusakan. Aparat masih melakukan pendataan menyeluruh, sehingga belum dapat ditaksir total jumlah kerugian akibat aksi tersebut.

"Satu mobil raimas (pengurai massa), mobil water cannon, pospol, security barrier, dirusak oleh adik-adik mahasiswa. Selain itu, gerbang tol Pejompongan, pagar Gedung DPR/MPR, kendaraan warga yang melintas, dan pos penjagaan pamdal (pengamanan dalam) turut dirusak," kata Gatot memaparkan. (Ant)

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Gema Trisna Yudha
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan