Anggota DPRD Kabupaten Nduga, Leri Gwijangge, meminta operasi militer pencarian pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens, diikuti upaya penyelamatan warga sipil. Sebab, langkah itu membuat masyarakat Distrik Paro dan Distrik Mebarok mengungsi ke hutan-hutan.
"Begitu satu kampung atau wilayah dikepung militer, maka otomatis warga di situ takut. Dan kondisi hari ini memang selain dari Paro, juga dari kampung lain, seperti Meborok, juga sudah banyak warga mengungsi. Ada yang ke kota bahkan ke hutan-hutan," tuturnya dalam keterangannya kepada Alinea.id, Selasa (7/3).
"Siapa yang bisa menjamin keselamatan mereka? Ini penting jadi catatan," sambungnya.
Leri mengungkapkan, aparat saat ini sudah masuk ke Distrik Meborok sehingga penduduk setempat terpaksa mengungsi ke hutan. Hanya 2-3 keluarga saja yang tiba di Wamena.
"Karena itu, juga kami minta juga kepada aparat keamanan agar melakukan operasi ini dengan sangat hati-hati karena 32 distrik di Kabupaten Nduga itu hampir 85% belum rekam e-KTP," ucapnya.
"Intinya, misi menyelematkan sandera ini harus ekstra hati-hati, kedepankan kewaspadaan tinggi karena dampaknya bukan ke pasukan Kombatan, tapi masyarakat sipil yang ketakutan dan akhirnya mengungsi," imbuhnya.
Dicontohkannya dengan seorang gadis dan ayahnya, yang merupakan penduduk kampung Distrik Meborok, hilang saat mengungsi. Belum terdeteksi keberadaannya hingga kini.
"Artinya, ini ekses yang bisa timbul dan membuat ketakutan di masyarakat. Kami harapkan sekali ada koordinasi yang baik dengan pemda, kepala kampung sehingga masyarakat juga bisa tenang dan dua warga Meborok yang hilang harus dikembalikan," paparnya.
Leri pun meminta pemerintah melakukan intervensi dengan menyuplai kebutuhan dasar para warga yang mengungsi di hutan. "Selain keamanan, tentu saja bahan makanan itu harus dijamin aman."