PT MRT Jakarta (Perseroda) mengklaim telah melakukan berbagai persiapan untuk mengantisipasi terjadinya potensi genangan dan banjir. Terlebih saat ini DKI Jakarta sudah memasuki musim hujan.
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda), William Sabandar mengatakan, kesiapan dan antisipasi tersebut sudah dilakukan pihaknya sejak Januari lalu terutama untuk mengantisipasi genangan di stasiun bawah tanah.
"Kami pastikan antisipasi musim hujan kali ini lebih baik dari sebelumnya. Kami optimalkan semuanya," kata William di Jakarta, Senin (5/10).
Wiliam menuturkan, salah satu upaya antisipasi yang dilakukan yaitu membuat pagar pembatas di pintu masuk stasiun seperti di Stasiun Bundaran HI dan Stasiun Dukuh Atas. Upaya pernah diuji coba saat banjir Januari lalu.
"Awalnya ini hanya ada di Stasiun Bundaran HI dan Dukuh Atas. Tapi kini sudah ada di seluruh stasiun bawah tanah dan kami pastikan juga sudah ada di semua stasiun," ujar dia.
Untuk mencegah genangan di sekitar Stasiun Istora Mandiri, sambung William, pihaknya membuat tembok pembatas setinggi 50 sentimeter antara jalan dengan trotoar. Sebab, di kawasan tersebut posisi permukaan Jalan Jenderal Sudirman lebih tinggi dari stasiun.
"Lalu kita juga buat sodetan besar sebagai penahan air, dimulai dari Polda Metro Jaya, sehinga air dari sana dialihkan dari Stasiun Istora Mandiri. Lalu di Stasiun Setiabudi Astra kami angkat dan perbaiki drainasenya sehingga dapat berfungsi dengan baik," terang William.
William menambahkan, drainase di sepanjang jalur MRT Jakarta mulai dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI juga selalu dilakukan pemeliharaan dan dikuras. Ini dilakukan agar mampu menampung debit air lebih banyak lagi, terutama saat hujan deras.
"Kami juga membangun ramp di Stasiun Dukuh Atas, khususnya di jalur pejalan kaki mengarah ke pintu masuk stasiun. Semua persiapan tersebut diharapkan mampu mencegah timbulnya genangan, terutama di stasiun bawah tanah," katanya.