Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Banten meniadakan sejumlah rangkaian perayaan Nyepi 2020. Seiring berlaku pembatasan interaksi sosial (social distancing) dalam menangani pandemi coronavirus baru (Covid-19).
"Menurut Hindu, pemerintah adalah guru wisesa. Jadi, kami sebagai umat Hindu harus taat. Selain tentu juga kita tetap waspada," kata Ketua PHDI Banten, Ida Bagus Alit Wiratmaja, via keterangan tertulis yang diterima, Rabu (18/3).
Kegiatan yang dibatalkan adalah Upacara Melasti di Pantai Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, pada 22 Maret. Juga Tawur Kesanga di Jaba Pura Eka Wira Anantha, Kota Serang, dua hari berselang.
Meski demikian, dirinya menegaskan, kedua upacara tersebu tetap bakal dilaksanakan. "Acaranya akan berlangsung di masing-masing pura. Jadi, tidak menyatu," tuturnya.
Pelaksanaan ritual Melasti dan Tawur Kesanga diganti permakluman di masing-masing Pura Kahyangan di Banten. Mencakup Pura Mertasari dan Pura Parahyangan Jagat Guru, Kota Tangerang Selatan; Pura Kertha Jaya dan Pura Dharma Sidhi, Kota Tangerang; Pura Eka Wira Anantha, Kota Serang; serta Pura Bhuwana Raksati, Kabupaten Tangerang.
"Ketika di masing-masing pura, ritualnya tetap berjalan dengan pengaturan jumlah massa bergiliran. Tidak terpusat seperti tahun lalu," ujar Alit.
Saat Nyepi pada 25 Maret, umat Hindu Banten akan menjalani Catur Brata Penyepian selama 24 jam di rumah masing-masing. Mencakup amati geni, amati karya, amati lelungan, dan amati lelanguan.
"Momentum Hari Nyepi, kita berdoa untuk keselamatan bangsa dan negara," tutupnya.