Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta mencatat kenaikan kasus positif dan kematian akibat Covid-19 di ibu kota. Setidaknya ada empat pasien meninggal dunia dalam sepekan terakhir, yang seluruhnya merupakan lansia di atas 60 tahun.
"Satu orang belum vaksin sama sekali, dua orang sudah vaksin dosis 1, dan satu orang sudah vaksin dosis 2. Semua memiliki komorbid berat, terutama hipertensi dan diabetes mellitus yang merupakan silent killer dan mother of disease," kata Kepala Seksi (Kasi) Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama, dalam keterangannya, dikutip Senin (27/3).
Ngabila mengklaim perkembangan Covid-19 di Jakarta masih terkendali. Namun, masyarakat diminta disiplin menggunakan masker dan meminimalisasi kontak dengan orang sakit guna mencegah penularan. "Kita fokus mencegah kematian pada kasus positif."
Ngabila melanjutkan, pemakaian masker dapat melindungi diri dari penyakit menular yang disebabkan virus, seperti batuk, pilek, atau Covid-19. Selain itu, masyarakat pun diimbau menghindari aktivitas buka puasa bersama (bukber) selama Ramadan guna menekan kenaikan kasus Covid-19.
"Hindari buka puasa bersama untuk mencegah kenaikan kasus atau kasus memuncak 2-4 minggu ke depan saat momen hari raya. Jika kasus naik, maka kematian tentu berpotensi naik," tutur Ngabila.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sebanyak 205 kasus dari 426 kasus Covid-19 nasional ditemukan di DKI Jakarta pada Minggu (26/3). Perinciannya, 195 kasus penularan lokal dan 10 kasus dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
Total kasus konfirmasi positif di Indonesia mencapai 6.744.033 orang hingga kemarin. Kasus sembuh bertambah 246 orang sehingga totalnya menjadi 6.578.507 orang. Selain itu, tidak ada penambahan jumlah pasien meninggal sehingga jumlah korban jiwa akibat Covid-19 tetap 160.994 orang.