Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, meminta perusahaan melakukan berbagai upaya mitigasi penularan coronavirus baru (Covid-19), sehingga munculnya klaster industri dapat ditekan. Memantau pergerakan buruh, salah satunya.
"Perusahaan harus tahu karyawannya sepulang kerja ke mana dan aktivitas apa saja yang dilakukan karyawan di luar area pabrik. Dan ini harus diisi setiap pagi oleh karyawan agar mudah bisa dengan multiple choice," ujarnya kepada perwakilan manajemen saat mengunjungi kawasan industri di Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi.
"Dari hasil ini," sambung dia, "nanti Gugus Tugas di pabrik yang menganalisis pola-pola mana dari kegiatan mereka yang punya risiko tinggi. Itulah nanti yang dilakukan pengetesan."
Emil, sapaannya, juga meminta perusahaan melakukan pengetesan, baik tes cepat (rapid test) maupun tes usap (swab test) secara polymerase chain reaction (PCR). "Jangan merasa rugi dengan. Tapi, jadikan ini sebagai investasi," ucapnya.
Kemudian, memperbaiki sirkulasi udara ruangan-ruangan di area pabrik. Bisa dengan cara membobol dan dibangun jendela.
"Kalau bisa tidak ada lagi ruang merokok karena hasil temuan dari CCTV, dari tempat merokok bersama itu terjadi juga penularan," jelasnya, menukil situs web Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar.
Dirinya menyatakan, pihaknya akan terus melakukan monitoring hingga dua minggu kedepan dengan harapan koordinasi ini bisa membuatkan hasil yang terbaik.
"Mudah-mudahan hasil koordinasi dengan para pemilik industri, kawasan industri, para pengusaha bisa menghasilkan keterpaparan yang turun," tutup bekas Wali Kota Bandung ini.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi, terdapat 22 klaster industri di daerahnya sejak Maret-Agustus 2020. Sebanyak 684 karyawannya dinyatakan positif Covid-19.