Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak, Jawa Tengah (Jateng), diminta melakukan tiga hal guna mengantisipasi meroketnya kasus Covid-19. Pangkalnya, wilayahnya berbatasan langsung dengan Kudus, daerah yang mengalami lonjakan kasus positif pascalibur Lebaran.
"Karena Kudus nempel sama Demak dan sudah merah, kita belajar dari Kudus," ucap Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat mengunjungi Desa Tugu Lor, Kecamatan Karanganyar, Demak, Selasa (8/6). Di lokasi, terdapat 26 pasien Covid-19 dan tengah isolasi mandiri.
Adapun upaya pertama yang dimintanya, membuat tempat isolasi terpusat. Hingga kini, Pemkab Demak telah menyediadakan dua lokasi.
"Tapi kalau saya melihat jumlahnya, pasti kurang itu. Maka, saya minta untuk yang skenario gedung ke 3, 4, 5 sampai kemudian pada skenario terburuk,” jelasnya, melansir situs web Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng.
Langkah kedua, menambah tempat tidur. "Meskipun ledakannya tidak seperti di Kudus, tapi mesti siap-siap karena Demak ini nempel," tegas politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.
Terakhir, Pemkab Demak didorong melibatkan seluruh komponen masyarakat, seperti TNI/Polri dan tokoh agama. Dengan demikian, diharapkan tidak ada pasien Covid-19 yang menolak diisolasi.
"Sistem informasi ini perlu diberikan kepada publik agar publik tahu rumah sakit di sini tempat tidurnya masih ada berapa sehingga masyarakat aware," imbuh dia.
"Kalau nanti ada kesulitan, saya minta apakah di Demak apakah di Kudus, hari ini bisa lapor kepada kita dan saling membantulah. Tadi juga banyak yang dari Kudus dirawat di Demak," tutup Ganjar.