Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberlakukan kebijakan absensi dua kali, pagi dan siang, pada para pelajar di sekolah-sekolah di wilayah Ibu Kota. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi keterlibatan para pelajar dalam aksi demonstrasi.
Anies mengatakan, kebijakan ini diterapkan mulai hari ini, Senin (30/9). Pemprov DKI telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak sekolah di bawah Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
"Mulai hari ini di Jakarta, semua sekolah menerapkan absensi pagi-siang," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (30/9).
Menurutnya, Dinas Pendidikan DKI Jakarta telah menginstruksikan kepada setiap sekolah untuk memastikan para siswa berada di lingkungan sekolah saat jam belajar mengajar berlangsung.
Dia menjelaskan, kebijakan dua kali absensi ini dilakukan untuk memastikan setiap pelajar menjalankan kegiatan belajar mengajar di sekolah, sesuai dengan jam pembelajaran.
Para kepala sekolah, kata Anies, menjadi pihak yang bertanggung jawab memastikan anak didiknya untuk mengikuti pelajaran hingga tuntas.
"Kita ingin memastikan bahwa setiap anak, menjalankan kegiatan belajar mengajar hingga tuntas di sekolahnya," kata Anies.
"Kenapa dilakukan absen pagi dan siang, supaya bisa mengetahui apabila ada anak yang tidak ada, maka sekolah berkewajiban menghubungi orang tuanya, melaporkan bahwa anaknya ada pagi, tapi tidak ada siang," kata Anies.
Sejumlah pelajar sekolah menengah mengikuti aksi demonstrasi pada Rabu (25/9) lalu. Seperti unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa sebelumya, para pelajar juga menolak RUU kontroversial yang hendak disahkan DPR.
Aksi yang di lini massa Twitter ditandai dengan tanda pagar #STMMelawan berakhir rusuh. Para pelajar terlibat bentrok dengan aparat kepolisian.
Dalam aksi demonstrasi hari ini, para pelajar juga bergerak ke gedung DPR RI. Aparat kepolisian Jakarta Pusat mengimbau para pelajar yang telah berkumpul di Jalan Layang Slipi, untuk meninggalkan area demonstrasi.
"Kami mengimbau para pelajar yang berusia di bawah 18 tahun, area ini bukan tempat yang layak untuk kalian. Kalian masih berstatus anak- anak," kata Wakapolres Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo dari atas mobil komando di Jalan Layang Slipi, Senin (30/9).
Polisi juga telah mencegat rombongan pelajar yang berencana mengikuti aksi unjuk rasa. Selain di stasiun, aparat keamanan juga mencegat para pelajar yang mengarah ke gedung DPR menggunakan mobil atau berjalan kaki.