close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar, mendorong pembangunan kesejahteraan masyarakat guna mencegah penyebaran terorisme dalam sambutannya pada  Workshop Reformasi Birokrasi BNPT di Jakarta Pusat, Senin (30/1/2023). Alinea.id/Gempita Surya
icon caption
Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar, mendorong pembangunan kesejahteraan masyarakat guna mencegah penyebaran terorisme dalam sambutannya pada Workshop Reformasi Birokrasi BNPT di Jakarta Pusat, Senin (30/1/2023). Alinea.id/Gempita Surya
Nasional
Senin, 30 Januari 2023 13:59

Cegah penyebaran terorisme, BNPT dorong pembangunan kesejahteraan masyarakat

Masyarakat yang terpinggirkan atau kaum marginal dinilai rentan disusupi paham intoleran, radikal, dan terorisme.
swipe

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mendorong terwujudnya transformasi pembangunan kesejahteraan guna mencegah terorisme di Indonesia. Pangkalnya, masyarakat yang terpinggirkan rentan disusupi paham radikalisme.

"Terorisme salah satunya adalah memanfaatkan kelompok-kelompok masyarakat yang termarginalkan sehingga begitu mudah dipengaruhi paham-paham intoleran, radikal, terorisme," kata Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar, dalam sambutannya pada  "Workshop Reformasi Birokrasi BNPT" di Jakarta Pusat, Senin (30/1).

Menurutnya, perlu adanya pembangunan kesejahteraan untuk mencegah dan menekan potensi penyebaran terorisme pada kelompok masyarakat yang termarginalkan. Salah satunya, dukungan pemerintah melalui pemanfaatan anggaran belanja daerah maupun program-program pembangunan nasional yang dilaksanakan secara maksimal.

"Apabila pembangunan kesejahteraan bisa dilakukan maksimal oleh pemerintah melalui program-program pembangunan nasional, melalui APBD, maka kami yakini semakin dapat kita tekan masyarakat yang merasa termarjinalkan," ujarnya.

Boy mengungkapkan, BNPT secara umum tidak memiliki anggaran untuk menyukseskan pembangunan kesejahteraan. Namun, memiliki program peningkatan kesejahteraan penyintas terorisme, termasuk eks narapidana terorisme (napiter).

Boy menilai, upaya ini dilakukan untuk  meningkatkan kesejahteraan penyintas pelaku terorisme sekaligus mereformasi keberadaan mereka di lingkungan masyarakat.

"Untuk eks napiter, kita upayakan agar kesejahteraan mereka bisa semakin membaik dan mereka merasakan bahwa negara hadir dalam diri mereka," tutur Boy.

Selain itu, Boy berharap upaya meningkatkan kesejahteraan untuk eks narapidana terorisme ini dapat mengembalikan rasa cinta tanah air dan semangat persatuan. Sebab, negara turut hadir dalam mengembalikan peran sosial mereka di masyarakat.

Terkait hal ini, BNPT menjadikan para penyintas dan eks napiter sebagai mitra deradikalisasi.

"Sehingga, tidak ada lagi kebencian-kebencian dari kalangan eks narapidana terorisme kepada negara, sebaliknya adalah kecintaan kepada NKRI. Demikian juga kepada para penyintas, kita harapkan tidak ada lagi dendam di antara kita, yang ada adalah semangat persatuan, kesatuan bangsa," ucap dia.

Terkait hal ini, setidaknya ada 5 poin yang diupayakan BNPT guna mempersempit penyebarluasan paham ideologi terorisme. Pertama, penguatan wawasan kebangsaan.

Lalu, penguatan nilai-nilai ideologi Pancasila, melaksanakan moderasi dalam beragama, dan penguatan akar budaya bangsa. Terakhir, mendorong terwujudnya pembangunan kesejahteraan di segala lini kehidupan masyarakat.

img
Gempita Surya
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan