Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengecek kesiapan RSUD Salatiga dan tempat isolasi terpusat di kompleks Wisma Widya Graha LP3S Sinode Salatiga. Hal tersebut, dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.
Dia mengingatkan, masyarakat terus disiplin dalam penerapan protokol kesehatan (protkes). Ganjar juga mengajak, para penyintas Covid-19 untuk ikut menyosialisasikan bahaya coronavirus, terutama varian delta yang sudah terdeteksi di beberapa daerah di Jateng.
"Kami cek persiapan penambahan tempat tidur sudah siap, baik ICU maupun isolasi. Ini saya sedang ada di tempat isolasi terpusat. Tempatnya bagus dan kata teman-teman yang menjalani isolasi, pelayanannya baik. Kami minta mereka untuk ikut mensosialisasikan kepada masyarakat karena di antara mereka ada yang dari klaster kerja, ibadah, dan ada dari keluarga. Saya berharap mereka bisa bercerita, saya minta nge-vlog agar bisa mengedukasi masyarakat," bebernya, dikutip dari laman jatengprov.go.id, Minggu (20/6).
Dia menjelaskan, video yang dibuat oleh para pasien yang sedang menjalani isolasi tersebut, diminta untuk diunggah ke media sosial. Tidak hanya itu, Ganjar juga secara langsung meminta kepada para penyintas agar menjadi agen untuk sosialisasi protokol kesehatan di lingkungannya.
"Saya minta, teman-teman ini kalau sudah sehat, agar menjadi petugas (agen) untuk mengingatkan mereka yang tidak taat protkes," ujarnya.
Sebelum mengunjungi tempat isolasi terpusat, politikus PDIP itu didampingi Wakil Wali Kota Salatiga, Muh Haris menyempatkan mampir di RSUD Salatiga. Di rumah sakit tersebut tingkat keterisian ruang isolasi sudah mencapai 91% dan ruang ICU penuh.
Dinas Kesehatan Kota Salatiga dan pihak RSUD sudah siap mengonversi gedung rawat inap VIP, yang terdiri atas tiga lantai, untuk dijadikan ruang isolasi pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan intensif. Untuk ruang ICU rencana akan ditambah enam kamar.
Adapun untuk tempat isolasi terpusat, selain Wisma Widya Graha LP3S Sinode juga disiapkan tempat di kompleks Dinas Perkebunan Pemprov Jateng di Jalan Hasanudin Salatiga.
"Salatiga sampai saat ini masih bisa terkendali, tetapi tetap saya minta untuk menghitung sehingga kalau kasus naik bisa siap-siap untuk antisipasi. Termasuk sudah diterjunkan relawan-relawan dari para perawat yang disiapkan oleh pemkot," kata gubernur.
Ganjar mengatakan, dalam pekan ini akan diadakan rapat untuk mengalkulasi kesiapan di seluruh daerah di Jateng. Setiap daerah diharapkan bisa menghitung kondisi bed occupancy rate (BOR) dan kemampuan penambahan.
Kalkulasi tersebut dilakukan, agar bisa menghitung kebutuhan alat kesehatan, sumberdaya manusia, sampai bagaimana cara memenuhinya.
Dalam kesempatan itu, gubernur juga menyinggung terkait program Jogo Tonggo di Kota Salatiga yang berjalan cukup bagus. Menurut Ganjar, berjalannya program itu membuktikan antarmasyarakat saling dukung dan saling peduli.
Bahkan saat ini telah banyak ide-ide kreatif dan inovatif, yang muncul dalam Jogo Tonggo. "Jangan sampai ada stigmatisasi kepada mereka yang sakit karena mereka sakit itu butuh bantuan. Cuma prosedurnya saja, maskernya jangan dilepas. Ke mana-mana pakai masker. Kerumunan hindarkan semua. Kalau toh harus berkerumun maskernya jangan dilepas, segera pulang. Itu pesan saya," tandasnya.