close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Pixabay
icon caption
Ilustrasi. Pixabay
Nasional
Selasa, 10 November 2020 17:55

Cerita pahlawan di era pandemi Covid-19

Mereka telah mengorbankan segala sesuatu demi penanganan wabah Covid-19.
swipe

Dalam penanganan Covid-19 di Indonesia, ada pahlawan-pahlawan masa kini yang namanya jarang terdengar oleh masyarakat secara luas, namun memberikan banyak sekali manfaat untuk sekitarnya.

Mereka telah mengorbankan segala sesuatu demi penanganan wabah Covid-19. Mulai dari pencegahan, penyebaran, sampai kepada penanggulangan akibat Covid-19 di seluruh aspek kehidupan yang telah terdampak.

Pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2020 ini, Satgas Penanganan Covid-19 mengadakan video confrence. Para narasumber merupakan pahlawan kemanusiaan yang ikut membantu dalam penanganan Covid-19.

Relawan Supir Ambulance Perempuan Pertama di RSDC Ika Dewi Maharani, menuturkan alasannya menjadi relawan untuk sopir ambulans di Rumah Sakit Darurat Covid Wisma Atlit. Mahasiswi Surabaya ini mengatakan, jika pandemi ini tidak ditangani di pusatnya maka penyebarannya akan makin  meluas.

Ika juga mengatakan, selain menjadi sopir ambulans, ia juga berperan sebagai perawat yang bertugas mengevakuasi pasien covid.

“Kami juga sebagai perawat evakuasi pasien, tetapi juga sebagai drive di situ jadi double job,” ucap Ika.

Selain itu ada juga Koordinator Relawan Pendamping Dapur Nasi Murah di Makassar Nurfadillah. Ia mengatakan jika Dapur Nasi Murah merupakan tugas yang diberikan oleh satgas pusat untuk membentuk 4-5 orang yang terkena dampak putus kerja karena covid. Di mana mereka diberikan modal untuk membuka warung yang menjual nasi murah.

Nurfadillah juga mengatakan harga nasi yang dijual oleh warung itu sangat terjangkau oleh masyarakat. “Harganya Rp6000 saja,” ucapnya.

Pahlawan-pahlawan kemanusiaan ini mengharapkan agar masyarakat juga ikut membantu, jangan sampai menganggap remeh pandemi ini, karena merupakan tugas kita untuk membantu sesama dan berbuat baik kepada orang lain.

Sementara itu, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, 10 November ini harus dijadikan sebagai titik tolak mengenang kembali perjuangan bangsa dalam memperjuangkan kemerdekaan.

“Momentum Hari Pahlawan ini harus kita jadikan sebagai ujung tombak agar dapat mengambil bagian sebagai pahlawan-pahlawan kemanusiaan dengan menggelorakan semangat patuh kepada protokol kesehatan,” ucap Doni.

img
Herzha Gustiansyah S
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan