Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menilai wajar apabila kendaraan operasional baru diberikan kepada para menteri di kabinet baru mendatang.
Mendagri Tjahjo mengaku, selama ini mobil dinasnya juga sering mogok. Bahkan ia bercerita pernah terpaksa harus turun dan berpindah ke mobil patroli pengawal ketika sedang dalam perjalanan.
“Mobil dinas Crown yang saya pakai masih bisa jalan dan dipakai, walau saya sering turun di jalan, pindah ke mobil patroli pengawal (patwal) karena mendadak mogok di jalan,” kata Tjahjo pada Sabtu (24/8).
Atas pengalaman tersebut, Tjahjo menilai pembelian mobil dinas baru lebih efisien daripada terus-terusan negara membiayai perawatan atau perbaikan mobil dinas yang sering mogok tersebut.
“Biaya perbaikan cukup mahal walau kantor yang bayar, dan yang penting, mobil dinas dipakai untuk kegiatan dinas dan tidak untuk kegiatan pribadi atau keluarga,” katanya.
Rencana pembelian mobil dinas baru oleh pemerintah disebabkan mobil yang sehari-hari dipakai Presiden Joko Widodo sering mengalami kerusakan mulai dari mogok, kaca susah dibuka, dan perangkat komunikasi tiba-tiba menyala.
Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono mengatakan dua mobil dinas baru diperkirakan tiba di Jakarta pada akhir tahun 2019, sehingga dapat digunakan untuk kegiatan operasional di kabinet yang baru.
Jenis mobil dinas baru Presiden Joko Widodo tidak berubah dari yang sebelumnya yakni produksi Jerman Mercedes-Benz seri S600 Pullman Guard. Sementara itu, mobil dinas yang lama tetap akan digunakan untuk cadangan operasional kegiatan presiden dan wapres. (Ant)