close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko berbicara dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema Sinergitas Pembangunan Pipa Gas Bumi Trans Kalimantan Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (3/12/2019).Foto Antara/Jessica Helena Wuysang
icon caption
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko berbicara dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema Sinergitas Pembangunan Pipa Gas Bumi Trans Kalimantan Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (3/12/2019).Foto Antara/Jessica Helena Wuysang
Nasional
Jumat, 24 Januari 2020 14:54

Terkait coronavirus, Indonesia belum keluarkan travel warning

Meski demikian, pemerintah memastikan telah melakukan sejumlah langkah untuk mencegah penyebaran virus tersebut ke tanah air.
swipe

Pemerintah Indonesia belum mengeluarkan peringatan perjalanan atau travel warning ke China terkait penyebaran coronavirus. Meski Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, pemerintah telah melakukan sejumlah langkah untuk mencegah penyebaran virus ini di tanah air.

"Belum, dari kita belum ada," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/1).

Dia menjelaskan, sudah ada langkah-langkah preventif yang dilakukan untuk mendeteksi warga Indonesia maupun asing, yang masuk dari China ke wilayah Indonesia. Upaya ini dilakukan dengan memasang alat pendeteksi di pintu-pintu masuk ke tanah air. 

"Kemarin saya sudah tanya sama Menkes apa langkah-langkah kita untuk melakukan preventif, agar jangan sampai nanti kita kecolongan itu. Sudah ada langkah-langkah di pintu-pintu masuk. Yang paling penting preventifnya," kata Moeldoko.

Di lokasi berbeda, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah fasilitas kesehatan untuk mengantisipasi dampak coronavirus. 

"Sudah kita pantau dan dicek kesiapannya," kata Terawan.

Meski demikian, mantan Kepala RSPAD Gatot Soebroto itu mengimbau masyarakat agar tetap menjaga kesehatan agar tidak terkena virus tersebut. Di antara cara yang dapat dilakukan adalah dengan mencuci tangan dan menggunakan masker apabila terkena batuk dan pilek.

Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan Vensya Sitohang sebelumnya mengatakan, sudah ada 100 rumah sakit yang ditetapkan Direktorat Jenderal Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kemenkes sebagai rumah sakit rujukan untuk menangani penyakit ini. 

"Kemenkes sudah menyiapkan semua daerah secara berjenjang dari provinsi, kabupaten/kota, rumah sakit, laboratorium, termasuk kantor kesehatan pelabuhan (KKP) yang ada di pintu masuk negara, baik itu dari bandara, pelabuhan maupun pos lintas darat negara," kata Vensya Sitohang. (Ant)

img
Gema Trisna Yudha
Reporter
img
Gema Trisna Yudha
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan