close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi Pixabay.
icon caption
Ilustrasi Pixabay.
Nasional
Jumat, 15 Juli 2022 16:26

Kasus Covid-19 meningkat, PeduliLindungi diyakini jadi acuan penting deteksi dini

Peningkatan kasus Covid-19 juga mengefektifkan penyebaran kala berkegiatan di luar ruangan.
swipe

Kasus Covid-19 di Indonesia meningkat selama sepekan terakhir. Data hingga 14 Juli 2022 menunjukkan jumlah kasus aktif atau orang yang sedang terinfeksi Covid-19 tercatat mencapai 24.490 kasus.

Juru bicara pemerintah untuk Covid-19, Reisa Broto Asmoro mengatakan, adanya peningkatan kasus juga berisiko pada efektivitas infeksi saat berkegiatan di ruang publik. Reisa menilai, penggunaan aplikasi PeduliLindungi yang mulai longgar perlu kembali diperketat.

"Dengan adanya aplikasi PeduliLindungi yang diketahui penggunaannya sudah mulai longgar, mari berhati-hati, jangan menyepelekan manfaat dari aplikasi tersebut," kata Reisa dalam keterangan pers perkembangan situasi Covid-19 terkini yang dipantau secara daring melalui YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (15/7).

Reisa mengungkapkan, lebih dari 4 juta orang dengan status merah dan hitam di PeduliLindungi telah dicegah untuk mengakses ruang publik yang tertutup atau melakukan perjalanan. Menurutnya, penggunaan aplikasi tersebut efektif menekan penularan Covid-19 di masyarakat sepanjang 2021 hingga 2022.

Pihaknya mengimbau seluruh pihak mulai dari pemilik usaha, pengelola fasilitas publik dan perkantoran, hingga pengunjung untuk menggunakan aplikasi tersebut sesuai ketentuan. Hal tersebut dilakukan untuk membantu mencegah lonjakan kasus terjadi dalam masyarakat.

"Semua pihak baik para pengusaha, tempat rekreasi dan mall, restoran, kafe, tempat bermain, perkantoran, sekolah-sekolah, dan lain sebagainya, manfaatkan aplikasi tersebut untuk tetap menjaga kelangsungan usaha dengan melindungi pengunjung dan karyawannya," ujar Reisa.

Selain itu, Reisa meminta seluruh laboratorium pemeriksaan tes Covid-19 untuk disiplin melakukan input hasil tes pemeriksaan ke dalam sistem perekaman data. Menurutnya, hal ini penting guna mengetahui angka pasti kasus di dalam negeri untuk kemudian dapat segera diambil langkah pencegahan penyebaran kasus.

Reisa juga mendorong masyarakat melakukan vaksinasi booster untuk meningkatkan jumlah antibodi agar dapat kembali memberikan perlindungan yang optimal. Terlebih, saat ini terdapat penyesuaian pada sejumlah aturan di Indonesia yang berkaitan dengan vaksin booster, seperti peraturan bagi pelaku perjalanan di dalam dan luar negeri.

Vaksinasi booster tersedia di fasilitas kesehatan maupun sentra vaksinasi. Meski jenis vaksin yang digunakan tergantung ketersediaan stok, Reisa meminta masyarakat untuk tidak memilih-milih vaksin. Sebab, kata dia, seluruh vaksin memberikan perlindungan yang sama baiknya.

"Tidak perlu memilih-milih merek tertentu, bahkan sampai menunda untuk menunggu yang diinginkan. Karena buktinya pun sudah ada, semua merek yang ada di Indonesia mampu menekan resiko penyakit berat dan kematian karena Covid-19," tutur Reisa.

Untuk mendukung percepatan vaksinasi booster, pemerintah menerbitkan Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 440/3917/SJ tentang Percepatan Vaksinasi Dosis Lanjutan (Booster) bagi Masyarakat. Reisa mengatakan, surat edaran ini menginstruksikan kepala daerah untuk mempercepat realisasi vaksinasi booster di wilayahnya, disertai monitoring dan evaluasi intensif dalam pelaksanaannya.

Selain itu, Reisa meminta agar seluruh pihak yang berada di lingkungan satuan pendidikan segera melakukan vaksinasi booster sebelum memasuki tahun ajaran baru. Hal tersebut penting untuk melindungi diri dan anak-anak yang belum mendapatkan akses vaksin booster.

"Jadi, sebaiknya sebelum mulai tahun ajaran baru dengan pelajaran tatap muka berjalan kembali, pastikan semuanya sudah memiliki proteksi daya tahan yang optimal dalam tubuhnya," ucapnya.

img
Gempita Surya
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan