Wabah coronavirus disease 2019 atau Covid-19 mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan reformasi besar-besaran pada sektor pangan di Tanah Air.
Menurut mantan Wali Kota Solo itu, situasi masa darurat Covid-19 ideal untuk dijadikan momentum reformasi sektor pangan.
“Situasi Covid-19 ini marilah kita jadikan momentum, sekali lagi ambil ini sebagai momentum reformasi besar-besaran dalam sektor pangan di negara kita. Jangan kehilangan momentum kita,” kata Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas secara virtual bertopik Antisipasi Kebutuhan Bahan Pokok, dari Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (21/4).
Dalam rapat tersebut, Jokowi menekankan perlunya langkah-langkah antisipatif untuk memenuhi kebutuhan pokok rakyat.
Terlebih Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia atau FAO telah mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 ini dapat menyebabkan krisis pangan dunia sehingga harus direspons dengan waspada dan hati-hati.
“Oleh sebab itu, setiap negara terutama negara-negara produsen beras akan lebih memprioritaskan kebutuhan sendiri, kebutuhan dalam negeri mereka, dan rantai pasok bahan pangan akan terganggu karena kebijakan lockdown, jadi kebijakan lockdown juga mempengaruhi rantai pasok bahan pangan ini,” jelas mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Hal lain yang ditekankan Jokowi adalah kepastian ketersediaan bahan pokok. “Hitung yang betul berapa produksi beras kita, kemudian perkiraan produksi beras saat masuk musim kemarau, juga cadangan beras nasional kita cukup untuk berapa lama, tolong betul-betul dihitung, jangan overestimate, tolong dikalkulasi yang cermat, dihitung yang detail berbasis data empiris yang valid dan reliable,” ucapnya.
Presiden juga menyinggung trantai pasok yang harus sesuai dengan dinamika kebutuhan masyarakat. Dia meminta harus dipastikan dalam supply chain bahwa petani mendapat perlindungan yang baik dan harus dihindari praktik-praktik yang tidak sehat dengan menerapkan prinsip tata kelola yang baik.
“Saya juga minta satgas pangan berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengawasi rantai pasok dan stok pangan,” kata Jokowi.
Presiden juga menekankan agar harga bahan-bahan pokok terjangkau rakyat dan jangan sampai terjadi kenaikan. (Ant)