Pengamat Komunikasi Politik Universitas Multimedia Nusantara Silvanus Alvin memandang, cuitan anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, terhadap pemberitaan kepolisian, sebagai sikap dari seorang pemuda generasi Z terhadap kepolisian. Sikapnya tidak memiliki kaitan dengan dirinya sebagai anak presiden.
"Saya rasa tidak ada hubungannya (dengan Presiden Jokowi). Itu murni cuitan seorang pemuda terhadap berita," kata Alvin kepada Alinea.id, Selasa (11/10).
Alvin melihat hal tersebut sebagai ucapan yang lumrah dewasa ini. Apalagi di media sosial setiap warganet kerap melontarkan ucapan kritis kepada pemerintah.
Sementara, pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing mengatakan, selain tindakan yang lumrah bagi seorang pemuda, cuitan Kaesang bukan bagian dari sikap politik ayahandanya. Ketikan dalam media sosialnya tidak berasal dari pembicaraan meja makan.
Emrus menyampaikan, Kaesang menjalani peran sebagai seorang anak muda masa kini yang menyampaikan aspirasinya lewat media sosial. Tidak bisa disamakan dirinya sebagai anak presiden dan pemuda di dunia maya.
"Jelas berbeda, Kaesang sebagai pemuda dengan opininya. Tidak berarti mewakili Presiden Jokowi," ujarnya kepada Alinea.id, Selasa (11/10).
Sebagai informasi, putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, dinilai meledek pernyataan polisi soal gas air mata tragedi Kanjuruhan.
Pernyataan Polri menegaskan bahwa penggunaan gas air mata dapat menimbulkan iritasi mata, pernapasan dan gangguan pada kulit, tetapi belum ada jurnal ilmiah yang menyebutkan gas air mata mengakibatkan fatalitas atau kematian seseorang.
Menanggapi hal tersebut, Kaesang secara blak-blakan mengaku tak percaya dengan pernyataan tersebut. Hal itu disampaikannya melalui akun Twitternya @kaesangP di jejaring media sosial Twitter.
Kaesang menanggapi pernyataan tersebut dengan meme yang menohok meskipun begitu singkat dan diberikan caption. Pemberitaan itu tertuang postingan akun Twitter @txtdrpemerintah yang menampilkan tampilan layar beritanya.
Dalam unggahan di twitter peribadinya, adik Wali kota Solo Gibran Rakabuming Raka itu, menyematkan meme gambar percakapan antara dua orang.
"Lu percaya omongannya? Kagak" tulis keterangan meme.
Sontak saja unggahan itu mendapat beragam tanggapan dari warganet.
"Hati-hati kalau ngomogin pak pol nanti kamu diteror mas," sindir @heu***.
"Anak presiden aja sudah tidak percaya pernyataan resmi Polri, ngasih pernyataan kok selalu blunder," ungkap @dic***.