Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) berhasil menemukan Cockpit Voice Recorder (CVR) Pesawat Lion Air PK-LQP hari ini (14/1). Pasukan khusus TNI AL itu menemukan CVR sekitar pukul 09.10 WIB.
"Ditemukannya masih di sekitar perairan Karawang," kata Kadispen Koarmada I Letkol Laut (P) agung Nugroho, saat dihubungi Alinea.id, Senin (14/1).
CVR ditemukan di kedalaman laut sekitar 30 meter atau kedalaman delapan meter di bawah dasar laut. "Setelah diangkat dari dasar laut, CVR akan segera dibawa ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)," katanya.
Dalam keterangan TNI AL, KRI Spica-934 menemukan CVR pada posisi koordinat 05 48 46,503 S - 107 07 36,728 T. di perairan Tanjung Kerawang Jabar.
Setelah diketahui posisi tersebut, Tim Penyelam dari Dislambair Koarmada I 18 orang lengkap dengan peralatan Scuba dan 3 orang dari Kopaska, melaksanakan penyelaman dilokasi Spot sesuai koordinat tersebut.
Selanjutnya, pada pukul 08.40 WIB penyelam atas nama Serda Ttg Satria Margono berhasil menemukanya CVR dimaksud.
Pushidrosal mengerahkan KRI Spica-934 yang diberangkatkan dari Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (8/1).
Keberangkatan kapal survei Hidro - Oseanografi dibawah pembinaan Pushidrosal tersebut dilepas Kapushidrosal Laksda TNI Dr. Ir. Harjo Susmoro, S.Sos.,S.H., M.H. dan Ketua KNKT Soerjanto serta para pejabat utama kedua lembaga.
CVR merupakan salah satu komponen dari kotak hitam (black box) pesawat selain flight data recorder (FDR). Sebelumnya, tim Satgas gabungan akhirnya berhasil menemukan kotak hitam atau blackbox dari pesawat bernomor JT 610 pada 1 November 2018.
Pesawat Lion Air JT 610 bernomor registrasi PK-LQP rute Jakarta-Pangkalpinang yang membawa total 181 penumpang dan delapan awak jatuh di perairan Karawang pada 29 Oktober 2018.
Dari jumlah tersebut, ada 125 jenazah korban yang sudah berhasil diidentifikasi hingga Basarnas menghentikan pencarian korban pada 10 November 2018.