Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, membantah dirinya dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menjadi penyebar pertama foto lebam Ratna Sarumpaet di media sosial. Dahnil keberatan dengan saksi dari penyidik Niko Purba yang menyampaikan pernyataan tersebut.
"Pernyataan saksi dari penyidik Niko Purba yang mengatakan bahwa yang menyebarkan foto pertama kali adalah saya dan Bang Fadli (Fadli Zon) menurut saya sangat mengganggu dan ganjil," kata Dahnil dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (11/4).
Dahnil merasa aneh dengan kesaksian tersebut. Menurut Dahnil, dirinya tidak memiliki foto lebam Ratna. Ia justru mengaku mendapat foto tersebut dari salah satu orang yang hadir dalam pertemuan rutin BPN Prabowo-Sandi.
Saat mendapat kabar penganiayaan tersebut, Dahnil mengaku sedih. Apalagi, dia mengenal Ratna sebagai penggiat HAM dan perempuan yang berani.
"Saya kan dengan Bu Ratna sama-sama aktivis, menyakitkan melihat sesama aktivis lebam-lebam karena dianiaya," ujarnya.
Dahnil juga mengaku kaget setelah mengetahui bahwa Ratna berbohong tentang penganiayaan yang terjadi pada dirinya.
"Setelah tahu, kaget dan tidak memperkirakan, karena percaya terhadap dedikasi dan komitmen Ratna tentang HAM dan keadilan," ujar Dahnil. (Ant)