close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana (Purn) Slamet Soebijanto akan diperiksa Pusat Polisi Militer AL (Puspomal) hari ini Jumat (27/9)./Facebook
icon caption
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana (Purn) Slamet Soebijanto akan diperiksa Pusat Polisi Militer AL (Puspomal) hari ini Jumat (27/9)./Facebook
Nasional
Jumat, 27 September 2019 07:32

Gerakan mahasiswa menginap di Mabes TNI, Eks KSAL Slamet Soebijanto diperiksa

Slamet diminta hadir pada hari ini Jumat pukul  09.00 WIB di kantor Puspomal.
swipe

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana (Purn) Slamet Soebijanto akan diperiksa Pusat Polisi Militer AL (Puspomal) hari ini Jumat (27/9). Berdasarkan surat yang beredar dari Markas Besar Angkatan Laut Pusat Polisi Militer, pemanggilan Slamet terkait aksi demonstrasi mahasiswa dan masyarakat di depan pintu utama Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur. 

Slamet diminta hadir pada hari ini Jumat pukul  09.00 WIB di kantor Puspomal Jl Boulevard BGR no 9 Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara. Sebelumnya Slamet mengajak massa bertahan selama dua hari di sekitaran Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur. Slamet diketahui adalah mentor dalam sebuah wadah Majelis Kebangsaan Panji (Pancasila Jiwa) Nusantara (MKPN). 

Dalam orasinya di depan mahasiswa, Mantan KSAL era Susilo Bambang Yudhoyono tersebut mengkritik TNI yang saat ini tidak bergerak meskipun telah jatuh korban jiwa akibat demonstrasi yang dilakukan mahasiswa dan pelajar pada pekan ini. Ia juga menyebut TNI hanya berdiam diri padahal situasi negara saat ini sangat kritis dan menyerukan TNI harus turun tangan dan menyelamatkan bangsa saat ini.

"TNI itu tentaranya rakyat bukan tentara penguasa. Maka, TNI harus bergerak," tukas Slamet dalam wawancara yang dilakukan pada Rabu (25/9).  

Pada akhir orasinya, Slamet meminta agar mahasiswa yang berdemonstrasi tetap bertahan di Mabes dan mengimbau agar tidak melakukan tindakan anarkis. Ia juga membela kalau aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa dan masyarakat bukan berdasarkan kepentingan nafsu tapi karena ingin negara segara diselamatkan.  

"Masalah yang terjadi saat ini karena kurang matangnya sebuah reformasi. Sistem demokrasi masih tumpul untuk keadilan. Makanya kami datang untuk meminta TNI untuk mendampingi," kata Rony salah seorang mahasiswa saat berorasi pada Rabu (25/9).

Surat pemanggilan Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana (Purn) Slamet Soebijanto./Istimewa
 

img
Mona Tobing
Reporter
img
Mona Tobing
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan