close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Asisten Operasi (Asops) Kapolri, Irjen Agung Setya Imam Effendi, Dok: Polri
icon caption
Asisten Operasi (Asops) Kapolri, Irjen Agung Setya Imam Effendi, Dok: Polri
Nasional
Kamis, 26 Januari 2023 07:13

Datangkan 5 pemateri dari Inggris, Polri gelar kursus manajemen pengamanan stadion

Agung menyebut, transformasi pengetahuan dari tim pemateri bisa membawa pengetahuan dan skill tambahan bagi penyelenggara.
swipe

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) merealisasikan kursus atau pelatihan manajemen pengamanan stadion (stadium security management course) selama sembilan hari. Kegiatan ini akan berlangsung pada 25 Januari sampai 2 Februari (9 hari) bertempat di Hotel Century Park, Jakarta Pusat.

Asisten Operasi (Asops) Kapolri, Irjen Agung Setya Imam Effendi mengatakan, kursus ini sebagai bentuk respons atas berbagai petanyaan publik terhadap perubahan dalam dunia sepak bola di Indonesia. Maka dari itu, lima pengajar dari Coventry University Inggris pun didatangkan, baik di kalangan akademisi dan dua personel komandan pengamanan pertandingan sepak bola.

"Kami dari Polri menyelenggarakan kursus ini pertama tujuannya adalah bagaimana meningkatkan kemampuan kita dan kompetensi kita terutama penyelenggara maupun nanti pelaksanaan di lapangan bisa kemudian memiliki kompetensi yang baik," kata Agung, dalam keterangan, Rabu (25/1).

Agung menyebut, transformasi pengetahuan dari tim pemateri bisa membawa pengetahuan dan skill tambahan bagi penyelenggara. Menurutnya, saat ini penyelenggaraan pengamaman dan keselamatan pertandingan menjadi hal yang sangat penting.

Lebih lanjut, Agung menambahkan, Polri sudah mulai menata penyelenggaraan pengamanan dan keselamatan pertandingan dengan mengeluarkan peraturan kepolisian nomor 10 tahun 2022.

"Yang pertama bahwa pertandingan yang baik sejatinya bisa dinikmati," ujarnya.

Dalam hal ini, jenderal bintang dua ini menyebut Polri tidak bisa bekerja sendiri. Pihaknya akan berkolaborasi dengan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru yang mewadahi kompetisi liga 1, 2 dan 3.

Selain itu, lanjut Agung, Polri juga berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) terkait dengan penyelenggaraan penataan stadion dalam konteks konstruksinya yang baik. 

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) turut dilibatkan, untuk memastikan penyelenggaraan sepak bola supaya tidak berisiko kepada hal terkait kesehatan apalagi kematian.

Dalam kursus ini, sebanyak 66 orang menjadi peserta yang terdiri dari polisi, PSSI, perwakilan klub, Kemenkes dan pemangku kepentingan lainnya. 

“Itu terkait bagaimana penyelenggaraan manajemen keselamatan dan keamanan menjadi kita utamakan kedepannya," ujarnya.

Sementara itu, salah seorang pamateri Prof. John Cudihy mengatakan, kursus ini fokus untuk pembenahan sepak bola di Indonesia. Tidak berbeda, ia berharap penyelenggara dapat mengetahui keamanan melalui pelatihan baik dalam pengamanan skala nasional maupun internasional.

"Pelatihan ini bertujuan agar dalam manajemen pangamanan di stadion dapat berjalan dengan baik, terutama bagi penonton pertandingan saat menyaksikan pertandingan agar dapat merasa aman dan nyaman," katanya.

Ia pun menuturkan, tim pemateri datang ke Indonesia untuk membantu Polri dan pihak keamanan, serta pihak penyelenggara untuk manajemen pengamanan menjadi lebih baik. Maka dari itu, diharapkan dapat mengurangi resiko yang mengancam atau tidak diinginkan di lapangan.

"Suatu tantangan bagi kami dalam membantu proses pengelolaan pengamanan sepak bola di Indonesia agar dapat menjadi lebih baik ke depannya," ujarnya.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan