Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin memberikan apresiasi dan dukungan terhadap panen raya satu juta hektare yang dilakukan Kementerian Pertanian. Secara khusus penghargaan diberikan kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo karena mampu menjaga Sulawesi Selatan tetap surplus produksi padi.
"Kami sangat menghargai keberhasilan Kementan dan terkhusus Pak Mentan dalam menjaga produksi sehingga Sulawesi Selatan selalu surplus produksi padi. Saya sangat mengapresiasi upaya Pak Mentan dalam menjamin ketersediaan stok beras tahun ini melalui program percepatan penanaman setelah masa panen raya Februari-Maret 2023," kata Dekan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, Profesor Salengke, Sabtu (11/3).
Apresiasi juga disampaikan Penjabat Gubernur Banten Banten Al Muktabar. Secara khusus ia berterima kasih kepada Mentan Syahrul Yasin Limpo atas terlaksananya panen raya sejuta hektare itu. Termasuk fasilitasi yang diberikan selama ini.
"Ini luar biasa. Penghormatan masyarakat Banten atas segala inisiasi beliau dalam mengoordinir panen raya nasional ini. Saya yakin Pak Menteri beberapa hari tidak tidur mempersiapkan karena serentak di seluruh Indonesia," kata Muktabar.
Kementerian Pertanian mengadakan kegiatan Panen Padi Nusantara Satu Juta Hektare secara serentak pada Kamis (9/3) lalu. Panen dilaksanakan di 30 provinsi melibatkan 131 kabupaten/kota yang tersebar mulai dari Aceh hingga Papua.
Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, berdasarkan prognosa Badan Pusat Statistik (BPS), luas panen padi pada Februari 2023 mencapai 1,4 juta hektare. Puncak panen berlangsung pada Maret-April 2023. "Luas panen padi Maret 2023 secara nasional 1,70 juta hektare, tersebar dari Aceh hingga Papua," kata Syahrul, Kamis (9/3).
Menurut proyeksi BPS, jelas Syahrul, dari luas panen 1,7 juta hektare pada Maret 2023 itu Jawa Tengah menyumbang luas panen padi terbesar, yakni 277 ribu hektare. Potensi produksi padi nasional pada Maret 2023 sebesar 9,15 juta ton gabah kering giling (GKG) dengan kontribusi Jawa Tengah sebesar 1,6 juta ton GKG.
Khusus Kabupaten Kebumen, urai Syahrul, memiliki potensi produksi padi pada Maret 2023 sebesar 115 ribu ton GKG dan luas panen sebesar 19 ribu hektare di empat musim tanam yang berbeda. Kebumen jadi tempat peresmian panen raya sejuta hektare.
Syahrul mengatakan, produksi padi nasional pada 2022 mencapai 54,75 juta ton GKG, naik sebesar 333,68 ribu ton atau 0,61 persen dibandingkan produksi 2021. Luas panen pada 2022 mencapai 10,45 juta hektare, naik sebanyak 40,87 ribu hektare atau 0,39 persen dibandingkan luas panen 2021. Produktivitas padi juga meningkat sebesar 0,22 persen dari tahun sebelumnya, mencapai 52,38 kuintal/hektare.
"Provinsi Jawa Tengah menjadi penyumbang terbesar ketiga produksi padi nasional pada 2022 dengan 9,36 juta ton GKG atau sekitar 17,09 persen dari total produksi nasional. Di Jawa Tengah, Kabupaten Kebumen menghasilkan 425 ribu ton GKG atau sekitar 4,54 persen dari produksi padi Provinsi Jawa Tengah," tutur Syahrul.