Kepolisian Daerah Banten merilis delapan korban meninggal dunia akibat tsunami Selat Sunda yang belum teridentifikasi.
"Data meninggal dunia hingga Minggu (30/12) sebanyak 249 orang. Sudah teridentifikasi sebanyak 241 orang dan sudah diserahkan kepada pihak keluarganya. Sedangkan yang belum teridentifikasi delapan orang," kata Kabid Humas Polda Banten AKBP Edy Sumardi di Serang, Minggu.
Delapan korban meninggal yang belum teridentifikasi tersebut yakni lima orang merupakan pria, dua jenazah perempuan dewasa dan satu jenazah anak perempuan.
"Jenazahnya masih berada di RSUD Pandeglang," kata Edy.
Di antara ciri-ciri delapan jenazah yang belum teridentifikasi tersebut yakni laki-laki diperkirakan usia 20 sampai 30 tahun, perempuan diperkirakan usia 4 sampai 5,5 tahun, perempuan berusia antara 18 sampai 25 tahun dan panjang badan sekitar 150 sentimeter, selanjutnya perempuan diperkirakan usia 27 sampai 40 tahun dan panjang badan sekitar 155 sentimeter.
Kemudian jenazah laki-laki dewasa panjang badan 169 sentimeter, laki-laki dewasa panjang badan 165 sentimeter, laki-laki dewasa panjang badan sekitar 165 sentimeter dan berkumis serta mayat laki-laki dewasa panjang badan sekitar 163 sentimeter.
Ia mengatakan, dalam penanganan korban bencana Tsunami tersebut, Kepolisian Daerah Banten dibantu personel dari Mabes Polri menurunkan kekuatan sebanyak 1.300 personel, terdiri dari 974 personel Polda Banten dan Mabes Polri sebanyak 326 personel.
Kegiatan dalam penanganan korban gempa yang dilakukan pihak kepolisian yakni melakukan patroli di lokasi pengungsian, lokasi banjir, rumah warga, garis pantai Anyer sampai Carita untuk pencarian korban, pencarian dan evakuasi, pendistribusian logistik dan sejumlah kegiatan lainnya dalam upaya penanganan korban tsunami.
"Adapun lokasi pengungsian ada di 10 kecamatan, paling banyak titiknya di kecamatan Carita dan Kecamatan Sumur," katanya.
Sementara Pemprov Sumatra Barat menyalurkan bantuan 700 kilogram rendang siap santap untuk korban bencana tsunami selat sunda di Pandeglang dan Serang.
Makanan khas asal Sumatra Barat itu diserahkan langsung Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit kepada BPBD Banten. 700 kilogram rendang tersebut diangkut menggunakan helikopter dari Sumbar.
"Khusus di Banten 700 kilogram rendang. Banten khususnya Pandeglang menjadi daerah terparah terdampak tsunami," kata Nasrul usai menyerahkan bantuan di Kantor BPBD Banten di Kota Serang, Minggu (30/12).
Bantuan 700 kilogram rendang tahap pertama inu berasal dari pegawai dan pejabat dilingkungan Pemprov Sumbar. Nanti, bantuan dari masyarakat akan segera disalurkan.
"Karna lokasinya jauh kami serahkan ke BPBD untuk didistribusikan. Kami berharap bantuan ini dapat cepat disalurkan untuk dibagikan kepada korban," ujarnya.
Rendang siap saji ini dalam satu kemasan seberat 500 gram. Rendang tersebut nantinya dapat dinikmati oleh satu keluarga. (ant)