close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi (kiri) memberikan keterangan terkait kondisi pandemi di Indonesia dalam konferensi pers daring, Selasa (15/3)
icon caption
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi (kiri) memberikan keterangan terkait kondisi pandemi di Indonesia dalam konferensi pers daring, Selasa (15/3)
Nasional
Selasa, 15 Maret 2022 17:22

Deltacron dipastikan belum terdeteksi di Indonesia

Tren angka kasus Covid-19 secara nasional mengalami penurunan.
swipe

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan varian Deltacron belum tersebar di Indonesia hingga hari ini(15/3). Sebelumnya, WHO mengumumkan kombinasi varian antara Delta dan Omicron ini tersebar di berbagai negara Eropa, seperti Prancis, Denmark, Belanda, dan Amerika Serikat.

“Berdasarkan genome sequencing yang kami lakukan hingga saat ini, varian Deltacron belum ditemukan di Indonesia,” tutur Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi dalam jumpa pers virtual di kanal Youtube Kementerian Kesehatan Selasa (15/3). 

Pemerintah pun dipastikan masih akan tetap mempertahankan aturan penghapusan PCR maupun antigen untuk perjalanan domestik meski WHO telah menyatakan adanya varian baru tersebut.

Di samping itu, Nadia menyebutkan, tren angka kasus Covid-19 secara nasional mengalami penurunan. Tercatat pekan ini terjadi penurunan 32% kasus baru dan 5% kematian baru dibandingkan pekan sebelumnya. 

Penurunan jumlah kasus baru terjadi di semua provinsi. Namun, untuk jumlah kematian sebagian provinsi justru mengalami peningkatan seperti di Kepulauan Riau, Jawa Tengah, dan Kalimantan Barat. Walau demikian, angka keterisian ranjang di rumah sakit telah menurun.

Melihat kondisi ini, Kemenkes menyebutkan belum akan menurunkan status pandemi menjadi epidemi. Alasannya, masih ada kabupaten atau kota dengan cakupan penduduk yang divaksinasi lengkap belum mencapai 70%. Di samping itu, angka reproduksi kasus masih di atas satu persen, serta positivity rate belum di bawah lima persen. 

“Setidaknya untuk melakukan transisi dari pandemi menjadi endemi tingkat PPKM level satu selama periode tertentu, misalnya enam bulan,” kata Nadia. 

Terkait peralihan status ini, Kemenkes masih terus membicarakannya dengan para ahli, termasuk kebijakan yang menyebutkan boleh melakukan testing mandiri di rumah.

Terpisah, Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril menyebutkan, saat ini tingkat keterisian rumah sakit untuk pasien Covid-19 sudah jauh menurun. Namun, perlu ditekankan bahwa herd immunity belum terbentuk di tengah masyarakat Indonesia. Cakupan vaksinasi lengkap belum di atas 70%, penurunan kasus belum signifikan di populasi tersebut, serta angka kematian yang masih tergolong tinggi.

Kematian masih didominasi oleh kelompok lansia di atas 60 tahun, orang dengan komorbid, serta kelompok tanpa vaksinasi atau belum divaksinasi lengkap. 

“Untuk itu bagi kelompok di atas diharapkan segera datang ke rumah sakit meskipun gejala Covid-19 tergolong ringan,” ucap Syahril.

img
Nadia Lutfiana Mawarni
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan