close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menutup operasional Stasiun Palmerah lantaran kerusuhan akibat aksi unjuk rasa di belakang Gedung DPR. / Antara Foto
icon caption
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menutup operasional Stasiun Palmerah lantaran kerusuhan akibat aksi unjuk rasa di belakang Gedung DPR. / Antara Foto
Nasional
Senin, 30 September 2019 17:43

Demo di belakang DPR rusuh, Stasiun Palmerah ditutup

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menutup operasional Stasiun Palmerah lantaran kerusuhan akibat aksi unjuk rasa di belakang Gedung DPR.
swipe

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menutup operasional Stasiun Palmerah lantaran kerusuhan yang terjadi akibat aksi unjuk rasa di belakang Gedung DPR/MPR. 

VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan pada awalnya operasional KRL beroperasi normal. Namun, pada perkembangannya, KCI memutuskan untuk menutup operasional Stasiun Palmerah, Jakarta Pusat.

"Melihat perkembangan situasi di sekitar Stasiun Palmerah yang cenderung tidak kondusif dan dipenuhi massa hingga masuk ke jalur rel PT KCI, maka stasiun tersebut kami tutup sementara," ujarnya kepada Alinea.id, Senin (30/9).

Untuk itu, PT KCI melakukan rekayasa pola operasi KRL Commuter Line untuk lintas Serpong/ Parung Panjang/ Maja/ Rangkas Bitung menuju Tanah Abang. Operasional KRL di lintas tersebut saat ini diatur hanya sampai Stasiun Kebayoran.

"Sehingga, penumpang yang ingin menuju Parung Panjang/ Maja/ Rangkas Bitung agar naik KRL langsung dari Stasiun Kebayoran," ujarnya.

Rekayasa operasional ini berlaku sejak pukul 16.55 WIB hingga situasi aman atau kondusif. "PT KCI senantiasa mendahulukan keselamatan pengguna dan operasional perkeretaapian dalam memberikan layanan," ucapnya.

Anne mengatakan, rekayasa ini dilakukan lantaran KRL tidak dapat melintas di jalur antara Stasiun Tanah Abang hingga Stasiun Palmerah karena sejumlah lokasi di sepanjang jalur tersebut dipenuhi kerumunan massa. 

PT KCI mengimbau pengguna untuk selalu menjaga ketertiban dan keamanan bersama dengan mengikuti aturan dan tata tertib yang ada saat berada di stasiun maupun di dalam KRL. Pengguna KRL juga diminta mengikuti aturan terkait jenis dan ukuran bawang bawaan yang diizinkan.  

"Pengguna juga kami minta untuk selalu mengutamakan keselamatan dengan tidak naik ke dalam KRL yang telah penuh," ucap dia.

Operasional hingga siang

Sebelumnya, mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI), hari ini kembali menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR. Selain mahasiswa, unjuk rasa ini juga dilakukan oleh pelajar.

Meskipun terjadi aksi unjuk rasa di sekitar Gedung DPR/MPR RI, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memastikan bahwa operasional commuter line tetap berjalan normal hingga Senin (30/9) siang.

Anne Purba mengatakan bahwa perjalanan seluruh rute kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek masih beroperasi normal hingga pukul 15.30 WIB.

"Sampai saat ini masih normal. Kita berharap kondusif ya. Tidak ada fasilitas yang rusak," ujar Anne. 

Anne mengatakan, pantauan dari Commuter Control Room PT Kereta Commuter Indonesia menunjukkan sejumlah stasiun yang lokasinya berdekatan dengan kegiatan aksi dari sejumlah kelompok masyarakat mulai padat pada sore hari ini. 

"Sejumlah stasiun tersebut antara lain adalah Palmerah, Karet, dan Tanah Abang. Kepadatan pengguna berasal dari pengguna rutin yang akan kembali dari aktivitasnya, dan sejumlah kelompok masyarakat yang menuju ke lokasi aksi," ujar dia. 

Untuk mengantisipasi hal ini, sejak pagi hari PT KCI telah menambah jumlah petugas pelayanan dan pengamanan di sejumlah stasiun tersebut. PT KCI juga bekerja sama dengan sejumlah petugas terutama dari kepolisian. 

"Pihak kepolisian juga melakuan penggeledahan barang pengguna secara acak untuk memastikan tidak ada benda berbahaya yang dibawa naik ke KRL," ucap dia.

Anne menyebut bahwa PT KCI tetap mengoperasikan 958 perjalanan KRL untuk hari ini. Adapun saat terjadi aksi demonstrasi sejak 22 September hingga hari ini, tidak terjadi penurunan maupun peningkatan jumlah penumpang yang signifikan.

"Volume penumpang normal seperti hari biasa. Kami melayani 900.000 - 1,1 juta penumpang per hari," ujarnya.

Adapun saat puncak aksi demo, pada 24 September 2019 volume penumpanh yakni 1.066.023 orang. Pada 25 September sebanyak 988.483 orang.

Guna memudahkan transaksi serta mengurangi antrean di loket maupun vending machine, PT KCI menghimbau pengguna untuk menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) atau Tiket Harian Berjaminan Pergi Pulang (THB PP). 

"Perlu dipahami para pengguna, khusus untuk THB PP stasiun tujuan saat perjalanan pergi harus sama dengan stasiun keberangkatan saat perjalanan pulang," tegas dia.

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan