close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Densus 88 menggeledah rumah terduga teroris. Antara Foto
icon caption
Densus 88 menggeledah rumah terduga teroris. Antara Foto
Nasional
Sabtu, 21 Desember 2019 09:40

Densus 88 geledah PAUD berbasis keagamaan di Yogyakarta

Pemilik PAUD merupakan mantan makelar motor yang tertutup.
swipe

Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Mabes Polri menggeledah sebuah lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kampung Kutuwates, RT 07, RW 10, Dusun Kragilan, Sinduadi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Jumat (20/12).

Karena penggeledahan itu, sejak pukul 15.00 WIB telah terpasang garis polisi sekitar 100 meter di lokasi PAUD. Sejumlah aparat berpakaian preman dengan mengenakan sebo juga tampak berjaga di kawasan itu. Mereka kemudian membubarkan diri pada pukul 18.00 WIB.

“Ini kegiatan Densus, kami hanya mem-backup," kata Wakil Direktur Ditreskrimum Polda DIY, AKBP Nugrah Trihadi, saat ditemui seusai penggeledahan di Yogyakarta, Jumat (20/12).

Ketika ditanya lebih jauh soal penggeledahan yang dilakukan Densus 88, Nugrah enggan menjawab pertanyaan yang diajukan awak media.

Ketua RW 13 Kutungemplak, Nur Hidayat (39), merupakan orang yang ditunjuk kepolisian sebagai saksi penggeledahan itu. Saat ditemui di rumahnya, Hidayat mengaku didatangi dua personel Polda DIY saat hendak tidur siang selepas jumatan.

Kepada Hidayat, mereka meminta izin menggeledah PAUD yang sekaligus rumah warganya yang bernisial PO. "Saya begitu keluar langsung dibonceng orang Polda. Ternyata di rumah (milik PO) sudah terkepung pasukan dari Mabes Polri kira-kira 30 orang berpakaian hitam-hitam seperti ninja," kata Hidayat.

Menurut Hidayat, penggeledahan dimulai pukul 14.00 WIB. Saat itu, PO sudah tidak ada di rumahnya. Tim Densus 88 hanya menemui istri dan dua anak PO. Berdasarkan informasi dari kepolisian, Hidayat mengatakan polisi menangkap PO di Puskesmas, Kecamatan Mlati.

"Tepatnya saya tidak tahu (kapan PO ditangkap). Akan tetapi, bisa jadi sebelum jumatan," katanya.

Berdasarkan pengamatan Hidayat, tim dari Densus 88 menggeledah satu per satu ruangan. Mulai dari ruang belajar, ruang kantor PAUD, hingga ruang tidur PO dan anak-anaknya.

Sejumlah barang yang dibawa Densus 88, kata dia, di antaranya chargers telepon genggam, headset HT (handy talky), sebuah stik, sejumlah botol berisi cairan, sejumlah buku, serta empat paspor.

"Setelah semua dijajar di depan rumah, kemudian diindentifikasi tim Mabes Polri, lalu dipasang garis polisi. Setelah itu, saya diminta keluar," kata Hidayat.

Hidayat mengatakan PO yang dahulu bekerja sebagai makelar motor merupakan warga asli setempat. Setelah menikah, dia bersama istrinya berinisial NA kemudian mendirikan PAUD berbasis keagamaan sejak 8 hingga 9 tahun yang lalu.

Menurut dia, PO memiliki sikap yang tertutup dan enggan bersosialisasi dengan warga sekitar. Sejak PAUD itu berdiri, PO juga dinilai memperlihatkan pandangan keagamaan yang berbeda dengan warga setempat pada umumnya.

"Dia tidak mau datang, misalnya ada warga yang meninggal dunia, kemudian dia tidak mau kumpul gotong royong dengan warga," kata Hidayat. (Ant)

img
Tito Dirhantoro
Reporter
img
Tito Dirhantoro
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan