Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror menyebutkan, sosok DE yang ditangkap terkait tindak pidana terorisme sebagai fenomena baru. DE merupakan pegawai PT KAI yang ditangkap di Bekasi, Jawa Barat.
Kabag Banops Densus 88 Anti Teror Mabes Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan, pergerakan dari kelompok ISIS, pendukung, atau jemaah lainnya tidak pernah berhenti. Meskipun tidak terlihat di mata, tidak berkumpul, atau bahkan tidak ada aktivitas-aktivitas kelompok, tetapi pada kasus ini, pergerakannya malah terjadi pada perorangan seperti DE.
“Nah, ini yang harus menjadi pembelajaran baru untuk kami (Polri),” katanya dalam konferensi pers di Mabes Polri, Selasa (15/8).
Dengan adanya senjata api yang ditemukan, pihaknya perlu mendalami lebih jauh. Apalagi senjata tersebut bukan cuma senjata pabrikan yang berbahaya tetapi modifikasi dari air gun maupun airsoft gun.
“Ini bukan seseorang yang masuk seutuhnya. Dia bermain sendiri. Mengumpulkan segini banyak yang dipicu oleh ideologi radikal tersebut,” ujarnya.
Aswin menyampaikan, DE memiliki ghirah untuk aksinya ini setelah melihat aksi pemberontakan atau perlawanan dari media TV. Yakni, saat pemberontakan atau teror di Mako Brimob.
Sehingga, DE melakukan sejumlah latihan. Bahkan, sudah memiliki rencana atau niatan untuk melakukan aksi kembali ke Mako Brimob Kelapa Dua dan Mako Brimob di Jawa Barat.
“Juga terhadap beberapa markas tentara sudah dikenali atau ditandai di-profiling oleh yang bersangkutan. Dan dari situ, kemudian melakukan penggeledahan dan kami sangat dikagetkan dengan barang bukti yang ditemukan pada hari ini,” ucapnya.