close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Polisi mengamankan lokasi aksi terorisme di Sibolga. Antara Foto
icon caption
Polisi mengamankan lokasi aksi terorisme di Sibolga. Antara Foto
Nasional
Kamis, 14 Maret 2019 14:26

Densus 88 sita 300 kg bahan peledak dari kasus terorisme Sibolga

Bahan peledak dalam kasus terorisme di Sibolga berasal dari 2 TKP yang berbeda.
swipe

Usai menangkap Husain alias Abu Hamzah, polisi kembali menangkap dua terduga teroris di Sibolga, Sumatra Utara. Keduanya masing-masing bernama Abdul Khair dan Zulkarnaen Panggabean. Dalam penangkapan terhadap ketiganya, tim Densus 88 menyita sebanyak 300 kilogram bahan peledak.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengatakan penangkapan terhadap Abdul Khair dan Zulkarnaen Panggabean dilakukan pada Selasa, (12/3). Mereka ditangkap karena memiliki kaitan erat dengan Abu Hamzah.

Adapun terkait bahan peledak, kata Dedi, pihak Densus 88 menyitanya dari dua lokasi tempat kejadian perkara (TKP). Setelah diperiksa, dari ratusan bahan peledak itu paling banyak dimiliki oleh Abu Hamzah yang disimpan di rumahnya. 

“300 kilogram total yang dilakukan penyitaan di dua TKP penangkapan. Paling banyak di rumah AH. AH itu memiliki 15 bom sudah terakit, 100 kilogram yang masih dalam bentuk flash powder,” kata Dedi di Jakarta pada Kamis, (14/3).

Selain 15 bom yang sudah terakit, Dedi mengungkapkan, tim Densus 88 juga menyita barang bukti lain dari rumah Abu Hamzah. Itu antara lain 4 buah cashing tabung pipa dari LPG, 2 bom pipa, 100 kilogram flash powder, potasium karat, 2 bom pipa tabung, 1 bom pipa elbow, dan 4 bom yang sudah tertanam sebagai ranjau.

Sementara dari rumah Azmil Khair, turut disita 1 bom rompi dengan isi 10 bom pipa elbow dan 1 buah kardus berisikan bahan peledak. Kemudian dari penangkapan Zulkarnaen Panggabean, tim Densus 88 menyita bahan baku ledak.

Dedi menjelaskan, dalam kasus terorisme yang terjadi di Sibolga, Abu Hamzah berperan sebagai aktor intelektualnya. Pasalnya, Abu Hamzah mempunyai kemampuan lebih dibandingkan teman-temannya karena bisa merakit bom. 

“Makanya dia (Abu Hamzah) punya bom cukup banyak dan bervariasi,” tuturnya.

Sementara pelaku teroris Azmil Khair, Dedi mengatakan, berperan sebagai penyandang dana untuk pembelian bahan peledak senilai Rp15 juta. Sedangkan Zulkarnaen Panggabaen merupakan orang yang membantu kedua tersangka lainnya untuk merakit bom.

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Tito Dirhantoro
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan