Densus 88 Antiteror Mabes Polri kembali melakukan penangkapan tiga terduga teroris perempuan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Penangkapan ketiganya terkait peristiwa bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.
Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Ahmad Ramadhan menyatakan, tiga terduga teroris itu mengetahui dengan jelas perencanaan bom bunuh diri di Gereja Katedral.
"Pertama inisial M, kedua MM dan MAN. Ketiganya adalah perempuan," ujar Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (30/3).
Dijelaskan Ramadhan, MM berperan memberikan motivasi kepada kedua pelaku bom bunuh diri untuk melakukan amaliyah. Sedangkan, M berperan mengetahui adanya idad atau pelatihan di Villa Mutiara tempat penangkapan empat teroris yang ditangkap kemarin (29/3).
"Kemudian, MAN berperan yang melihat terakhir kali pelaku bom bunuh diri dan turut mengikuti kajian di Villa Mutiara," katanya.
Kemarin, Densus 88 Antiteror Mabes Polri juga melakukan penangkapan 13 teroris terkait aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan, empat orang ditangkap di Jakarta dan Bekasi. Mereka berinisial ZA, AA, AJ, dan DS.
Empat orang lainnya, kata Kapolri, juga ditangkap di Sulsel, yakni AS, SAS, MR, dan AA. Seluruhnya berperan bersama L dan YSF melakukan kajian, doktrin, serta membeli bahan juga alat peledak. "Lima orang juga sudah diamankan di Bima. Satgas terus melakukan pengembangan," ujar Sigit.
Diberitakan sebelumnya, terjadi ledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3) pukul 10.20 WITA. Bom tersebut diduga dilakukan inisial L dan YSF sebagai pasangan suami istri yang baru menikah enam bulan lalu. Para pelaku dipastikan sebagai anggota dari kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).