Kepolisian telah memeriksa 14 saksi dalam mengusut kebakaran Depo PT Pertamina (Persero) di Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3) malam. Sembilan orang di antaranya adalah internal, yang bekerja sebagai operator, petugas keamanan, teknisi, dan mandor (supervisor).
"Untuk penyelidikan mencari bukti dan petunjuk dengan keterangan 14 orang saksi," kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, kepada wartawan, Senin (6/3).
Di sisi lain, Polri hingga kini juga masih melakukan pencarian para korban yang belum ditemukan. Upaya ini dilakukan dengan mengerahkan unit K-9 atau anjing pelacak dan kendaraan berat.
Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, sebelumnya mengatakan, penyelidikan kebakaran Depo Pertamina Plumpang dilakukan tim gabungan. Pengusutan mengedepankan metode scientific crime investigation.
"Kita sedang kumpulkan saksi, CCTV, kemudian hal-hal yang kita perlukan sifatnya teknis. Sehingga, nanti bisa kita jelaskan secara scientific crime investigation tentang peristiwa yang sebenarnya," tuturnya, Minggu (5/3).
Selain penyebab, kata Sigit, Polri juga fokus mengusut sumber api yang mengakibatkan terjadinya kebakaran hebat hingga merambat ke permukiman penduduk sekitar Depo Pertamina Plumpang.
Berdasarkan laporan yang yang diterima kepolisian, sesaat sebelum Depo Pertamina Plumpang terbakar, sedang ada pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax. Bahan bakar fosil ini disuplai dari Balongan, Jawa Barat.
Kemudian, terjadi gangguan teknis dan memicu tekanan berlebihan sehingga terbakar. "Tentunya untuk mencari tahu sumber api dari mana, ini sedang dilakukan pendalaman oleh tim," ucap Sigit.