Kontruksi proyek Light Rapid Transit (LRT) yang menghubungkan Kelapa Gading-Velodrom, di Jalan Kayu Putih, Pulogadung Jakarta Timur, roboh. Lima orang pekerja proyek transportasi untuk Asian Games tersebut menjadi korban dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Direktur Utama Jakarta Propertindo (Jakpro), Satya Heragandhi mengakui pihaknya memang diburu waktu dalam pengerjaan proyek LRT. Bahkan, Jakpro ditarget menyelesaikan proyek itu pada Juli 2018, sebelum gelaran Asian Games.
“Kami harus menyelesaikan ini tepat waktu. Ditargetkan harus selesai pada Agustus 2018, kemudian ada permintaan untuk menyelesaikannya Juli 2018,” ujar Satya saat dikonfirmasi Alinea, Senin (22/1).
Satya memaparkan, dalam pembangunan LRT ini, Jakpro berkerja sama dengan PT VSL sebagai sub kontraktor. Adapun sisi yang roboh pada dini hari tadi, merupakan bagian yang dikerjakan oleh VSL. Termasuk para pekerja yang menjadi korban, merupakan karyawan PT VSL.
Meski demikian, Satya enggan menduga-duga terkait penyebab robohnya konstruksi proyek tersebut. Namun, saat ini Jakpro masih melakukan investigasi pada proyek itu.
“PT VSL dinilai sangat baik di Indonesia sebagai perusahaan subkontrak. Kami belum bisa memastikan apakah ada kelalaian atau tidak. Untuk sementara kami masih melakukan investigasi lebih lanjut,” tandasnya.