close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Lokasi pascaledakan bom di Mapolrestabes Medan. Antara Foto
icon caption
Lokasi pascaledakan bom di Mapolrestabes Medan. Antara Foto
Nasional
Kamis, 14 November 2019 09:45

Diduga ada peran guru ngaji pada aksi teror bom di Polrestabes Medan 

Sejauh ini Tim Densus 88 sudah menggeledah satu rumah di Belawan yang diduga merupakan rumah pimpinan pengajian Rabbial.
swipe

Tim Detasemn Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri masih memburu satu orang yang diduga memiliki keterkaitan terhadap aksi teror bom bunuh diri yang terjadi di Markas Polrestabes Medan pada Rabu (13/11) pagi. 

Wakil Kepala Polda Sumatera Utara, Brigadir Jenderal Polisi Mardiaz Dwihananto, mengatakan satu orang yang diburu Densus 88 tersebut merupakan pimpinan pengajian yang diikuti pelaku bom bunuh diri Rabbial Muslim Nasution (24).
 
Dalam operasi perburuan guru ngaji Rabbial, Mardiaz mengatakan, sejauh ini Tim Densus 88 sudah menggeledah satu rumah di Belawan yang diduga merupakan rumah pimpinan pengajian Rabbial itu. 

“Kami sudah mengantongi identitas imam dari terduga pelaku," kata Mardiaz saat dikonfirmasi pada Kamis (14/11).

Sebelumnya, ledakan terjadi di Markas Polrestabes Medan yang terletak di Jalan HM Said, Medan, pada Rabu (13/11) pagi sekitar pukul 08.45 WIB. Ledakan diduga merupakan bom bunuh diri yang dilakukan seseorang bernama Rabbial Muslim Nasution menggunakan atribut pengemudi ojek online. Bom meledak di sekitar kantin Kantor Polrestabes Medan.
 
Pascaledakan petugas menggeledah rumah terduga pelaku dan juga keluarganya. Sebelumnya, kasus teror peledakan bom terjadi di Mapolrestabes Medan pada Rabu (13/11) pagi.

Pelaku diketahui awalnya masuk melalui pintu depan Mapolrestabes Medan. Kemudian dia berjalan menuju Kantor Bagian Operasi Polrestabes Medan. Tak lama setelah berhasil masuk, pelaku meledakkan diri.

Ada enam orang yang menjadi korban akibat ledakan bom itu. Mereka yang terluka dalam peristiwa ledakan bom bunuh diri itu terdiri atas empat polisi, seorang pekerja harian lepas dan seorang warga sipil. Keenamnya kini dirawat di RS Bhayangkara.

Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, dalam melancarkan aksinya pelaku diduga memanfaatkan momen, karena banyak warga yang datang ke Polrestabes Medan mengurus SKCK untuk mendaftar CPNS. 

"Sudah dilakukan pemeriksaan semuanya, termasuk barang-barang yang dibawa sudah dicek. Kebetulan saat itu ada beberapa kegiatan Kepolisian dan masyarakat yang akan buat SKCK yang bersama-sama masuk (ke Polrestabes Medan). Momen itu dimanfaatkan pelaku untuk menyusup," kata Dedi.

Ia menyebut, jarak dari pintu pemeriksaan ke lokasi ledakan cukup dekat yakni sekitar 30 meter hingga 50 meter. Densus 88 Antiteror Polri kini masih berupaya menyelidiki pelaku terkait jaringan teroris tertentu atau bekerja sendiri.

img
Tito Dirhantoro
Reporter
img
Tito Dirhantoro
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan